Quick Count Pramono Ungguli RK, Pengamat: KIM Plus Tak Solid di Jakarta, Bak Kawin Paksa
Pengamat menilai kemenangan sementara Pramono-Rano atas RK-Suswono mengindikasikan bahwa basis mesin politik KIM Plus tidak solid
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Faktor pokok yang menjadi taktik jitu adalah pemilihan Pramono sebagai calon gubernur oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Megawati dinilai sengaja memilih sosok yang selama ini memiliki kedekatan personal dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Sehingga, sel-sel politik keduanya juga tampaknya tidak dilepas untuk menghancurkan pilar-pilar politik Pramono," kata Umam.
Diketahui memang Pramono merupakan Sekretaris Kabinet di kabinet Jokowi yang tentunya memiliki kedekatan khusus dengan Jokowi.
"Pemegang remote kekuasaan bisa dibuat gamang untuk menghabisi calon dari PDI-P yang dikeroyok rame-rame, mengingat kedekatan personal mereka selama ini," imbuhnya. B
Hasil Quick Count
Data dari perhitungan cepat atau quick count Litbang Kompas, Rabu (27/11/2024), sementara Pramono Anung-Rano Karno paling unggul.
- Pramono Anung-Rano Karno 49,49 persen
- Ridwan Kamil-Suswono 40,02 persen
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,49 persen
Dalam perolehan suara secara kelas sosial, Pramono-Rano unggul di kalangan pemilih baik kelas atas, menengah atas, dan bawah.
Sementara, Ridwan Kamil-Suswono unggul di kalangan pemilih kelas menengah bawah.
Kalangan Pemilih Kelas Atas
- Pramono-Rano Karno 38,1 persen
- Ridwan Kamil-Suswono 33,6 persen
- Dharma-Kun 7,4 persen
Kalangan Pemilih Kelas Menengah Atas
- Pramono-Rano 38,0 persen
- Ridwan Kamil-Suswono 34,1 persen
- Dharma-Kun 9,0 persen
Kalangan Pemilih Kelas Menengah Bawah
- Pramono-Rano 33,9 persen suara
- Ridwan Kamil-Suswono 37,6 persen
- Dharma-Kun 5,7 persen
Kalangan Pemilih Kelas Bawah
- Pramono-Rano 42,3 persen
- Ridwan Kamil-Suswono 32,4 persen
- Dharma-Kun 7,7 persen.
Adapun quick count Litbang Kompas dalam Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik random sampling dan memiliki sampling error sebesar persen ± 1 persen.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com)