Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Riwayat Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Ditolak SBY-Mega-Jokowi, Kembali Digulirkan Prabowo

Wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD sebenarnya sudah bergulir sejak dulu. Tiga presiden RI sebelumnya sebenarnya menolak, tapi kini diusulkan lagi.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Riwayat Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Ditolak SBY-Mega-Jokowi, Kembali Digulirkan Prabowo
Kolase Tribunnews.com
Tiga presiden yaitu Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri; Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); dan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menolak wacana kepala daerah dipilih DPRD pada beberapa tahun lalu. Namun, kini wacana tersebut kembali digulirkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

"Pilihan di DPRD bisa transaksional. Calon gubernur, bupati, dan walikota lebih ditentukan oleh para ketua umum partai," katanya.

Di sisi lain, SBY meminta agar Pilkada secara langsung dilakukan perbaikan mendasar karena disebutnya terbukti banyak penyimpangan.

SBY pun mengusulkan 10 perbaikan mendasar terkait pelaksanaan Pilkada langsung yaitu:

1. Dengan uji publik, sehingga dapat dicegah calon dengan integritas buruk dan kemampuan rendah, tapi maju karena hubungan keluarga semata dengan “incumbent”;

2. Penghematan atau pemotongan anggaran Pilkada secara signifikan, karena dirasakan terlalu besar;

3. Mengatur kampanye dan pembatasan kampanye terbuka, agar hemat biaya dan mencegah benturan antar massa;

4. Akuntabilitas penggunaan dana kampanye, termasuk dana sosial yang sering disalahgunakan. Tujuannya untuk mencegah korupsi;

Berita Rekomendasi

5. Melarang politik uang, termasuk serangan fajar dan bayar parpol yang mengusung. Banyak yang korupsi untuk menutup biaya pengeluaran seperti ini;

6. Melarang fitnah dan kampanye hitam, karena bisa menyesatkan publik, sehingga perlu diberikan sanksi hukum;

7. Melarang pelibatan aparat birokrasi. Banyak Calon yang menggunakan aparat birokrasi, sehingga sangat merusak netralitas mereka;

8. Melarang pencopotan aparat birokrasi pasca Pilkada, karena yang terpilih merasa tidak didukung oleh aparat birokrasi itu;

9. Menyelesaikan sengketa hasil Pilkada yang akuntabel, pasti dan tidak berlarut-larut. Perlu pengawasan sendiri agar tidak terjadi korupsi; dan

10. Mencegah kekerasan dan menuntut tanggung jawab Calon atas kepatuhan hukum pendukungnya. Banyak kasus perusakan karena tidak puas.

Megawati Sebut Kepala Daerah Dipilih DPRD Kemunduran Demokrasi

Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan dan putri proklamator RI, Megawati Soekarnoputri, berziarah ke makam Imam Al Bukhari, Samarkand, Uzbekistan, yang sedang direnovasi, Jumat (20/9/2024). 
Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan dan putri proklamator RI, Megawati Soekarnoputri, berziarah ke makam Imam Al Bukhari, Samarkand, Uzbekistan, yang sedang direnovasi, Jumat (20/9/2024).  (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri turut tidak setuju terkait kepala daerah yang dipilih oleh DPRD.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas