Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Bertahan Hidup, Warga Palue Suling Uap Air Panas Gunung Api Rokatenda

Warga Pulau Palue, Sikka, NTT menyuling uap air panas Gunung Api Rokatenda, menjadi sumber air tawar bersih untuk keperluan sehari-hari.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Demi Bertahan Hidup, Warga Palue Suling Uap Air Panas Gunung Api Rokatenda
TRIBUN FLORES/GORDY DONOVAN
Bambu ini mengalirkan air hasil sulingan uap air panas Gunung Api Rokatenda di Pulau Palue, Sikka, NTT. Cara ini dilakukan warga selama bertahun-tahun karena ketiadaan sumber air tawar di pulau vulkanik tersebut. 

Di bukit inilah, Lengu dan warga lain mendapatkan air minum dari proses penyulingan uap air panas bumi dari gunung berapi Rokatenda.

Penyulingan, mirip penyulingan arak (moke) menggunakan bambu yang ditancapkan ke tanah lalu dialirkan melalui bambu yang melintang. Di ujung bambu itulah air minum bersih didapatkan.

"Di Palue ini tidak ada mata air tawar. Kami harap air hujan dan kami punya bak. Air dari uap panas ini sudah sejak dulu kala,"ujar Lengu kepada Tribun Flores Tribun Network, Senin (6/3/2023).

Lengu, lalu mengambil jeriken yang telah penuh berisi air dan dituangkan ke jeriken 5 liter ditentengnya.

Suhu air penyulingan cukup panas. Setelah penuh, Lengu dengan cekatan mengangkat jeriken dan kembali ke rumahnya.

Air minum penyulingan dari uap panas bumi Rokatenda rupanya kearifan lokal kebanggaan warga Palue di NTT. Bagi mereka air inilah sumber air terbaik di pulau itu selain air hujan.

Uniknya, untuk mendapatkan air warga menggali tanah berbatu sampai muncul uap panas dan menunggu seminggu agar uap panas ini bisa digunakan untuk dijadikan air minum.

Berita Rekomendasi

Frans (25), warga Kesokoja, bersyukur karena Tuhan memberikan kemudahan sehingga bisa mendapatkan air minum bersih.

"Kami mandi di sini, bisa minum langsung. Airnya enak, tidak bau, tidak berasa, bersih, "ujarnya.

Setiap pagi dan sore warga menuju lembah batu mengambil air di belakang rumah dengan terbentang bambu-bambu panjang 4-6 meter.

Santi (29) mengaku banyak orang terinspirasi dari orang Palue bahwa hidup tidak boleh menyerah.

"Ini berkah Rokatenda. Nenek dulu pakai air ini,” ujarnya.

Sekretaris Kecamatan Palue, Bernadeta Roja (50) mengaku sangat optimistis menatap 2023 terkait pemenuhan kebeutuhan air bersih.

"Kini ada dua proyek Kementerian PUPR yang dikerjakan, teknologi penyulingan air asin menjadi air tawar, harap bisa menjawab kebutuhan air minum bersih bagi sekitar 10 ribu penduduk di Palue, " katanya.

Kata Roja, penyulingan air dari uap panas bumi saat ini menjadi kearifan lokal yang butuh sentuhan teknologi agar lebih mudah dan banyak hasilnya.(Tribunnews.com/TribunFlores.com/Gordy Donovan)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ; 

Baca Selanjutnya: Penyulingan air minum dari uap panas bumi rokatenda kearifan lokal kebanggaan warga palue di ntt

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas