Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudarminto Pelopor Alpukat Lilin Sinka Andalan Kota Singkawang Kalbar

Sudarminto diakui sebagai satu di antara pelopor budidaya Alpukat Lilin Sinka yang jadi komoditas khas Kota Singkawang.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Sudarminto Pelopor Alpukat Lilin Sinka Andalan Kota Singkawang Kalbar
TRIBUN PONTIANAK/RIZKY KURNIA
Buah Alpukat Lilin Sinka yang dibudidayakan Sudarminto, kini jadi satu di antara komoditas buah unik dan khas Kota Singkawang, Kalimantan Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG – “Awalnya, saya tanam di Singkawang itu belum ada peminatnya, meski sudah ditawarkan harga Rp 2.500 per kilogram, tidak laku,” kata Sudarminto beberapa waktu lalu. 

Warga Singkawang, Kalimantan Barat itu kini disemati sebagai satu di antara pelopor budidaya tanaman Alpukat Lilin Sinka, yang kini jadi varietas unggul nasional dari Kota Singkawang.

Pemilik Taman Bougenville Singkawang ini merupakan satu di antara petani Alpukat Lilin Sinka Singkawang dan memiliki Pohon Induk Tunggal (PIT) Alpukat Lilin Sinka

Secara alamiah, satu pohon Alpukat Lilin ini menghasilkan buah yang banyak tanpa mengenal musim.

Ketika matang, buahnya Alpukat Lilin Sinka memiliki karakteristik kulit buah yang berwarna kuning kehijauan dan tekstur kulitnya yang mengkilat.

Rasa daging buahnya cenderung manis, berat mencapai 290-695 gram per buah.

Daya simpan buah ini diperkirakan antara 6-8 hari. Perkiraan umur pohon induk tunggal Alpukat Lilin Sinka mencapai 41 tahun.

Warga Singkawang Mufti Siahaan dan Alpukat Lilin Sinka
Seorang warga dan pengunjung Taman Bougenville, Mufti Siahaan, berpose di dekat buah Alpukat Lilin Sinka yang jadi komoditas buah khas Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Berita Rekomendasi

Status Sudarminto sebagai pelopor Alpukat Lilin Sinka dituangkan dalam Surat Keputusan Kementan RI Nomor: 410/kpts/PV.240/D/XI/2022.

Sudarminto mengaku tidak menyangka permintaan akan Alpukat Lilin Sinka kini mengalami peningkatan berberapa tahun belakangan ini.

"Jujur tidak menyangka akan seperti ini. Herannya, setelah 40 tahun membudidayakan, akhirnya banyak peminatnya," ujar Sudarminto.

Dirinya bersyukur dapat berkontribusi membantu Pemerintah Kota Singkawang untuk memiliki komoditas unggulan lainnya.

"Saya bersyukur bisa membantu Pemkot Singkawang untuk punya komiditas unggulan Alpukat Lilin Sinka," tambah Sudarminto.

Pejabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, mengungkapkan rasa bangga atas kegigihan dan perjuangan para petani yang turut berperan mengembangkan pertanian di Kota Singkawang.

"Pak Sudarminto adalah pelopor di bidang pengembangan agrotourism di Kota Singkawang, yaitu Taman Bougenville,” kata Sumastro.

“Sangat saya hargai ketika Pak Sudarminto selaku pemilik PIT Alpukat Lilin Sinka mendapat pengakuan. Tentu, bukan sebuah perjuangan yang sederhana," lanjutnya.

Sumastro berharap, Sudarminto dapat menjadi penghasil bibit unggul Alpukat Lilin Sinka dengan adanya legalitas ini.

Sehingga, Kota Singkawang tidak hanya dikenal karena destinasi wisata saja, namun juga karena hasil buminya.

Menimbang prospek Alpukat Lilin Sinka ke depannya, Sumastro meminta tak hanya pengembangan bibit, tetapi juga budidaya demi kesejahteraan para petani.

"Jangan sampai terlena. Sebagai penghasil bibit tapi tidak ikut menanam karena market (pasar) nya sangat bagus. Alpukat merupakan salah satu superfood yang kaya manfaat dan harus digembar-gemborkan," ujarnya.

Dengan Alpukat Lilin Sinka sebagai varietas unggul, menjadikan Kota Singkawang telah melahirkan tiga varietas unggul nasional.

Ketiga vaietas itu terdiri atas Cempedak King, Kelengkeng Diamond River, dan Alpukat Lilin Sinka.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum mengatakan, komoditi Alpukat Lilin Sinka ini sudah diakui secara nasional.

"Artinya seluruh Indonesia sekarang sudah boleh mengembangkan Alpukat Lilin Sinka dan bahkan hingga ke luar negeri,” kata Anum.

“Varietas ini sudah teruji keunggulan dan keabsahannya. Secara alamiah, satu pohon Alpukat ini menghasilkan buah yang banyak tanpa mengenal musim," terang Florentinus Anum.

Florentinus berharap, para Petani Singkawang tidak hanya membibit, namun juga menanam sebanyak-banyaknya pohon Alpukat Lilin Sinka.

Sehingga nanti hasil buahnya bisa dijual dalam jumlah banyak dan bila perlu diekspor ke luar negeri.

"Jangan sampai petani Singkawang hanya membibit dan malah membeli buah Alpukat yang bibitnya asli Singkawang dari petani daerah lain," pesan Anum.(Tribunnews.com/TribunPontianak/Rizki Kurnia)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ; 

Baca Selanjutnya: Cerita pemilik taman bougenville singkawang tak laku jual bibit alpukat lilin sinka

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas