Petani di Kota Batu Jatim Ini Fasih Bahasa Inggris, Langganan Pandu Turis Asing
Sugeng Adi Mulyo petani yang juga pemandu wisata atau tour guide di Kota Batu dan sekitarnya langganan turis asing
Editor: Setya Krisna Sumarga
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – "Saya pernah terlambat lima menit, ternyata mereka sudah mendaki," kenang Sugeng Adi Mulyo, pemandu wisata di Kota Batu.
Sugeng mengenang pengalamannya janjian dengan turis asing, yang menggunakan jasanya memandu pendakian ke gunung Arjuno dan Welirang di dekat Kota Batu.
Ia sejatinya seorang petani di Dusun Junggo Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Berkat kemampuannya berbahasa Inggris, ia aktif jadi pemandu wisata atau ‘tour guide’.
Kebanyakan wisatawan yang ia pandu merupakan wisatawan asing dari Eropa, Amerika, dan Australia.
“Saya jadi pemandu wisata sejak 2000an. Kalau total sudah berapa banyak wisatawan asing, ya sudah ratusan. Lebih dari 90 negara,” kata Sugeng kepada Surya Malang Tribun Network, Selasa (7/3/2023).
Tak sedikit juga wisatawan asing yang kini bersahabat dengannya. Para turis asing ini kerap berkunjung ke rumah Sam, panggian akrabnya dari singkatan namanya.
Mereka akan menghubunginya ketika berlibur ke Kota Batu. Menurutnya, hampir 100 persen turis yang datang memilih gunung sebagai tempat berwisata.
Selain itu, turis juga lebih suka berkunjung ke wisata alam seperti air terjun, dibanding datang ke wisata buatan seperti wahana bermain ataupun wisata petik buah.
“Hampir semua turis lebih suka mendaki gunung, terutama ke Gunung Arjuno-Welirang dan juga Semeru. Tapi saat ini kan masih ditutup,” kata Sugeng.
“Kemudian mereka juga suka jalan-jalan ke air terjun dan wisata alam lainnya. Kalau ke tempat-tempat seperti Jatimpark ataupun ke petik buah itu mereka tidak begitu suka karena di negaranya sudah banyak dan lebih bagus,” jelasnya.
Dalam menjalani pekerjaan sekaligus hobinya itu, banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkan Sugeng, khususnya saat memandu wisatawan asing.
Tak hanya sekedar memandu, Sugeng juga berusaha memahami dan mengenali kebiasaan para turis.
Selain harus lihai berbahasa Inggris, memiliki wawasan soal gunung yang akan didaki, memandu wisatawan asing harus mempersiapkan fisik yang baik
Sebab, turis yang biasa mendaki gunung memiliki fisik yang baik dan jangkauan kaki yang lebih lebar saat berjalan, dibanding warga lokal.