Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Blitar Jago Netralisir Racun Ubi Gadung, Ubah Jadi Opak atau Kerupuk

Dusun Tegalrejo Sadeng, Karangbendo, Ponggok, Blitar dikenal sentra produksi opak/kerupuk gadung di Jawa Timur.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Warga Blitar Jago Netralisir Racun Ubi Gadung, Ubah Jadi Opak atau Kerupuk
TRIBUN MATARAMAN/SAMSUL HADI
Warga Dusun Tegalrejo Sadeng, Karangbendo, Ponggok, Blitar, menjemur irisan gadung atau umbi gadung yang akan dijadikan opak atau kerupuk gadung. 

"Kalau bahannya dapat banyak dan cuacanya cerah, langsung kami olah. Seperti hari ini, saya dapat bahan gadung tiga kuintal, semua langsung kami olah," katanya.

Tiap menjelang Ramadan dan Lebaran, Muntiari rata-rata bisa mengolah dua sampai tiga kuintal gadung per hari.

Karena, permintaan opak gadung selalu meningkat tiap menjelang Ramadan dan Lebaran.

"Untuk penjualan, biasanya langsung diambil pengepul. Kalau ada yang pesan langsung, juga kami layani. Tapi, kebanyakan diambil pengepul," ujarnya.

Menurutnya, harga opak gadung juga naik tiap menghadapi Ramadan dan Lebaran. Harga opak gadung yang masih krecek bisa mencapai Rp 23.000 per kilogram.

Sedang kondisi normal, harga opak gadung hanya berkisar Rp 17.000 per kilogram sampai Rp 20.000 per kilogram.

"Hanya saja, pas menjelang Ramadan dan Lebaran, bahan bakunya juga agak sulit," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Hariyanto, suami Muntiari menambahkan ada sekitar 200 warga yang memproduksi opak gadung di Dusun Tegalrejo Sadeng.

Para produsen mayoritas menjual opak gadung ke pengepul di desanya. "Kami rata-rata hanya pembuat (produsen), penjualannya langsung ke pengepul," katanya.

Hariyanto mengatakan proses pengolahan opak gadung membutuhkan waktu tiga sampai empat hari dengan catatan cuaca cerah.

Proses pengolahan opak gadung dimulai dengan mengupas gadung. Gadung yang sudah dikupas kemudian dirajang.

Setelah dirajang, gadung ditaburi abu yang dicampur dengan garam. Abu untuk menaburi gadung juga pilihan, yaitu, abu merang atau abu pelepah tebu.


"Kalau salah pilih abu, proses pembuatan opak gadung bisa gagal," ujarnya.

Setelah ditaburi abu campur garam, rajangan gadung disimpan dalam karung untuk didiamkan semalam agar lemas atau lentur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas