Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desa Muara Penimbung Indralaya, Sentra Kain Songket Khas Sumatera Selatan

Desa Muara Penimbung di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir jadi sentra pengrajin kain Songket khas Sumatera Selatan.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Desa Muara Penimbung Indralaya, Sentra Kain Songket Khas Sumatera Selatan
SRIWIJAYA POST/RM RESHA
Perempuan di Desa Muara Penimbung sedang menenun kain Songket khas Palembang. Desa di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir itu dinobatkan menjadi sentra kain Songket khas Sumsel. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA – Desa Muara Penimbung ditahbiskan menjadi Kampung Tenun Songket sejak 2010.

Sentra pengrajin kain Songket ini  terletak sekira 35 kilometer dari Kota Palembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan.

Daerah ini masuk wilayah Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir. Ada banyak penenun Songket khas Sumatera Selatan di desa ini.

Kalau travellers berkunjung ke sini pasti akan melihat suasana yang khas, dan mendengar suara hentakan kayu dari alat tenun Songket.

Suara kayu menghentak itu berasal dari Beliro (kayu panjang dan pipih) yang beradu dengan Sisir, alat untuk merapatkan benang tenunan.

Tangan lincah dari sang pengrajin membuat suara hentakan itu seperti berirama.

"Seperangkat alat ini namanya Gedogan," ujar Ketua Kelompok Tenun Kampung Mardiah.

BERITA REKOMENDASI

Satu kelompok yang ia pimpin ada sebanyak 26 orang.

Namun di desa tersebut, mayoritas penduduknya bisa membuat kain Songket dari rumahnya masing-masing.

"Setiap penduduk sini rata-rata bisa membuat kain Songket. Tapi tidak tersentra seperti kami ini," katanya.

Motif songket yang ada di sini cukup beragam.

Mulai dari Nanda Benaung, Bintang Berantai, Janda Beraes sampai ke motif hewan.

"Kami gabungkan menjadi motif yang lebih variatif. Sehingga tak terhitung lagi ada berapa motifnya," katanya.

Namun yang menjadi andalan, adalah kain songket Warna Alam.

Untuk benang dan tenunannya, menghasilkan warna alam yang lebih doff dan elegan.

Warnanya tersebut diambil memang dari alam.

Seperti Coklat yang diambil dari kulit pohon, kuning dari kulit jeruk dan lain-lain.

"Ada juga anak muda yang senang akan warna alam tersebut. Sebab lebih elegan dan cocok dengan baju yang dipakai," katanya.(Tribunnews.com//Sriwijaya Post/RM Resha)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ; 

Baca Selanjutnya: Kampung tenun songket di desa muara penimbung indralaya ogan ilir hasilkan songket warna alam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas