Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pulau Binsari di Pulau Biak Jadi Museum Kekalahan Jepang di Perang Pasifik

Gua Binsari di Pulau Biak Papua jadi museum kekalahan Jepang saat diserang balik pasukan McArthur.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Pulau Binsari di Pulau Biak Jadi Museum Kekalahan Jepang di Perang Pasifik
TRIBUNNEWS/HENRY LOPULALAN
Panorama Gua Binsari di Biak Pappua. Gua besar ini pernah jadi benteng persembunyian ribuan tentara Jepang saat perang melawan pasukan Sekutu di Pasifik Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, BIAK – Pulau Biak adalah satu di antara kaki operasi Jenderal Douglas McArthur saat hendak merebut kembali pangkalannya di Filipina.

Pertempuran Pasifik Selatan meninggalkan begitu banyak jejak, termasuk di Biak ini. Jepang pernah menguasai pulau ini dan menjadikan sejumlah gua sebagai benteng.

Satu di antaraya Gua Binsari. Letaknya di Desa Sumberker, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor.

Untuk mencapai Gue Binsari, Anda bisa menempuh perjalanan darat dari pusat kota Biak dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Aksesnya mudah dicapai cukup dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

Gua Binsari oleh Jepang dijadikan penyimpanan logistik dan persenjataan pada Perang Dunia II. Kini dijadikan wisata andalan Biak, Papua.

Untuk sampai ke mulut gua, wisatwan harus berjalan di jalan setapak sekitar 100 meter.

BERITA TERKAIT

Lalu dari mulut gua, wisatawan harus menuruni anak tangga untuk menuju dasar gua.

Sisa Amunisi Jepang dan Pasukan Sekutu di Gua Binsari Biak Papua
Peluru mortir, meriam dan bom bekas peperangan di Biak dipajang di area Gua Binsari Biak Papua. Gua ini pernah jadi persembunyian tentara Jepang saat diserang balik pasukan Sekutu dipimpin Jenderal Douglas McArthur.

Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan, Gua Binsari memiliki kedalaman sekitar 45 meter dan panjang 180 meter.

Nama asli Binsari adalah Abyab Binsari yang berarti ‘Gua Nenek’.

Bagian atas gua ini terdapat lubang yang cukup besar sehingga membuat keadaan di dalam gua menjadi terang oleh sinar matahari.

Gua yang sering disebut dengan Gua Jepang karena ditemukan oleh tentara Jepang dan menjadi lokasi perlindungan mereka saat Perang Dunia II.

Berbagai jenis peluru, kendaraan, perlengkapan dan senjata peninggalan Jepang saat Perang Dunia II yang di temukan dalam Gua Binsari ini.

Tentara sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas McArthur menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas gua tersebut hingga gua tersebut luluh lantak.

Kabarnya tak kurang dari tiga ribu tentara Jepang tewas di dalam gua tersebut.

Ada tiga ruang besar yang dibentuk tentara Jepang untuk sejumlah kepentingan.

Ruang pertama dijadikan gudang, tempat menyimpan bahan makanan, obat-obatan, peralatan perang, dan alat-alat komunikasi.

Ruang kedua untuk merawat orang sakit. Sementara yang ruang yang terakhir digunakan untuk para perwira untuk melakukan rapat berkaitan dengan kepentingan perang.

Tentara Jepang berhasil membuat ventilasi udara di gua tersebut dengan membuat dua lubang di bawah sebuah pohon besar.

Ada banyak benda-benda bersejarah yang bakal ditemukan wisatawan di wilayah gua ini.

Pengunjung bisa melihat sejumlah perlengkapan perang tentara Jepang saat Perang Dunia II.

Mulai dari beragam jenis peluru, mortir, helm prajurit, senjata, hingga rangka kendaraan.

Semua benada-benda tersebut terlihat sudah berkarat dimakan usia.

Ada pula sejumlah tulang-belulang seperti tengkorak, tulang kaki tangan tentara Jepang yang tewas pada masa perang sat itu.

Sudut Spot Wisata Negeri Dongeng di Biak Papua
Satu di antara titik persinggahan wisata alam Negeri Dongeng di Biak Papua. Spot ini memadukan keindahan hutan tropis yang masih alami dan aliran sungai yang airnya jernih.

Negeri Dongeng Biak 

Spot andalan lain di Biak adalah destinasi danau hutan Negeri Dongeng, atau nama aslinya Kali Barupi.

Kali Barupi sendiri berasal dari bahasa Biak, yaitu Irupi, yang berarti air yang ditutupi oleh pepohonan.

Negeri Dongeng terletak di Kampung Padwa, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor.

Untuk mencapai destinasi wisata Papua Negeri Dongeng, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar dua jam dari pusat Kota Biak menggunakan kendaraan.

Destinasi wisata ini diberi nama Negeri Dongeng karena pemandangan alamnya bak tempat-tempat yang ada di film-film fiksi.

Saat sampai di lokasi ini, pengunjung akan langsung disuguhi kawasan hutan yang masih asri.

Di lokasi ini terdapat dan pohon-pohon dengan akar besar yang berlumut dan timbul di atas permukaan tanah.

Saat air surut, akan terlihat padang rumput hijau. Ketika air meluap, pohon-pohon di Hutan Dongeng akan terendam.

Air juga akan merendam jembatan-jembatan kayu yang akan memberikan sensasi tersendiri ketika pengunjung berjalan di atasnya.

Air yang menggenangi lokasi ini cukup jernih sehingga pengunjung bisa melihat bagian dasarnya.

Gemerisik suara air dan kicauan burung yang terdengar jelas akan membuat suasana di lokasi ini bak negeri dongeng sungguhan.

Namun pengunjung harus berhati-hati saat berjalan di atas jembatan ketika air sedang meluap cukup tinggi.

Di Negeri Dongeng, ada pula telaga dengan air jernih berwarna biru kehijauan yang lokasinya cukup masuk ke dalam hutan.

Untuk menikmati destinasi wisata Negeri Dongeng, pengunjung harus membayar tarif masuk Rp 20 ribu untuk pengendara mobil, Rp 10 ribu untuk pengendara sepeda motor, dan Rp 5 ribu untuk pejalan kaki.

Fasilitas wisata di lokasi ini cukup memadai. Ada toilet, pondok-pondok untuk beristirahat, dan sudah ada warga yang berjualan makanan dan minuman.(Tribunnews.com/TribunPapua/Astini Mega)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;

Baca Selanjutnya: Wisata papua melihat jejak sejarah perang dunia ii di gua binsari biak

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas