Tari Bines, Tarian Lembut dari Tanah Gayo Lues Negeri Seribu Bukit
Tari Bines berciri lembut dan anggun, kontras dengan Tari Saman yang dinamis. Tari Bines asli dari Tanah Gayo Lues.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Dari busana tari yang dikenakan oleh para penari menunjukkan ciri dan identitas daerah yang memudahkan penonton bisa dengan mudah dapat mengenalinya.
Untuk itulah biasanya busana tari tradisi yang ada tetap dipertahankan.
Adapun busana Tari Bines terdiri atas :
- Baju Lukup bermotif tabur, atau disebut Baju Tabur
- Kain Sarung
- Kain Panjang atau Upuh Kerawang dengan dihias Renggiep di pinggirnya
- Sanggul yang dihiasi daun kepies atau bisa juga diganti dengan daun bambu , daun pandan. Bahkan tidak jarang dengan hiasan kepala berwarna-warni
- Hiasan leher berupa Belgong
- Ikat Pinggang berupa Genit Rante yang dihiasi dengan Renggiep;
Toping Gelang dan Sensim Metep.
Tari Bines secara garis besar mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1. Sebagai Sarana Komunikasi
Setiap Tari Bines selalu dilantunkan syair yang mengandung pesan yang dikomunikasikan kepada penontonnya.
Syair tersebut biasanya berisi ajaran moral, perilaku manusia yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ajaran agama, dan juga ajakan untuk senantiasa hidup rukun dan damai.
2. Sarana Hiburan
Di samping pesan moral, Tari Bines juga menampilkan bagian yang bersifat menghibur, bahkan memungkinkan untuk mengajak penonton perempuan untuk ikut bergabung.
Bersifat spontanitas dan bebas karena geraknnya mudah diikuti.
3. Sarana Publikasi
Biasanya Tari Bines juga menyajikan syair yang menyatakan bahwa tarian ini berasal dari daerah Gayo Lues.
Dengan demikian penonton memperoleh informasi dari daerah asal Tari Bines ini.