Masam Jing, Cacah Bajik, Cecah Reraya, Kuliner Khas Suku Gayo di Aceh Tengah
Terletak di dataran tinggi, Gayo memiliki wilayah tradisional yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah, lalu dibungkus dengan daun pisang, makanan ini memiliki cita rasa yang unik dan lezat.
Pada bagian tengahnya, lepat juga diberi taburan kelapa parut gongseng yang menambah kelezatan.
Biasanya, lepat disajikan pada perayaan hari-hari besar masyarakat Gayo. Keunikan lepat adalah kemampuannya untuk bertahan dalam waktu yang lama, bahkan bisa mencapai beberapa bulan hingga setahun.
Untuk menjaga keawetan lepat, biasanya mereka menggantungkannya di atas langit-langit dapur, tepat di atas tungku masak, agar selalu terasapi.
Lepat khas Gayo juga menjadi kudapan yang sangat dinantikan selama bulan Ramadhan.
Kelezatannya hampir hanya bisa dinikmati sekali dalam setahun, menjadikannya makanan yang istimewa dan spesial.
3. Cecah Bajik
Cecah Bajik adalah salah satu masakan khas yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
Dikenal dengan citarasa yang unik dan menggugah selera, masakan ini menjadi favorit di kalangan masyarakat setempat dan pengunjung.
Cecah Bajik adalah hidangan tradisional yang terdiri dari bahan utama berupa daging sapi atau kambing yang dipotong kecil-kecil, lalu dimasak dengan bumbu-bumbu khas.
Proses memasaknya dilakukan dengan cara menggoreng daging yang telah dibumbui hingga kecoklatan dan kering.
Kelezatan Cecah Bajik terletak pada bumbu khas yang digunakan, seperti rempah-rempah, bawang merah, bawang putih, cabai, dan beberapa bahan rahasia lainnya.
Semua bumbu ini menghasilkan cita rasa yang kaya dan menggugah selera.
Cecah Bajik biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan acar sebagai pelengkapnya.