Kranggan Dalam Kauman, Kampung Sentra Pembuatan Kulit Lumpia Khas Semarang
Kampung Kranggan Dalam, Kauman, Semarang Tengah merupakan kampung sentra produksi kulit lumpia khas Semarang, Jawa Tengah.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Lumpia identik dengan kuliner camilan khas Semarang. Tapi belum banyak di mana kulit-kulit lumpia itu diproduksi.
Ternyata sentra pembuatannya ada di Kampung Kranggan Dalam, Kauman, Semarang Tenga.
Warga di kampung ini sejak lama menekuni produksi kulit lumpia. Hampir setiap rumah warga Kranggan Dalam memproduksi kulit lumpia yang berbentuk home industry.
Mustakim adalah satu di antara produsen kulit lumpia di Kampung Kranggan Dalam, Kauman, Semarang Tengah.
Ia sudah empat tahun menggeluti pekerjaan ini. Bermula ketika ada penjual lumpia yang kekurangan tenaga di bagian pembuatan kulitnya.
Lalu para tetangga berinisiatif ikut membantu menyiapkan. Setelah bisa membuat sendiri, mereka membuka produksi kulit lumpia di rumah masing-masing, termasuk Mustakim.
"Untuk pemasarannya disetorkan ke penjual lumpia yaitu Bandeng Juwana, dan daerah Semarang lainnya. Proses pemesanan ada yang diambil langsung, dan ada yang diantar ke tempat konsumen," kata Mustakim.
Mira Kristanti (42) juga pembuat kulit lumpia di Kranggan Dalam. Dia generasi kedua pembuat kulit lumpia meneruskan usaha ibunya yang merupakan generasi pertama.
"Jadi yang pertama kali jual kulit lumpia itu ibu saya karena banyak yang jual lumpia jadi ibu saya berinisatif membuat kulit lumpia untuk dijual,” katanya.
“Produksimya dua karung per hari, langsung dikirim ke konsumen diantaranya ke Lumpia Gang Lombok, Lumpia Pandanaran, Bandeng Juwana karena mereka sudah langganan," kata Mira.
Nama-nama yang disebut itu merupakan pusat oleh-oleh khas Semarang yang berada di pertokoan Jalan Pandanaran.
Mira menjalankan usaha bersama dua tenaga yang membantunya. Dua yang memproduksi, satu yang membuat adonan.
"Kendala dalam pembuatan kulit ini adalah ketika kualitas tepung jelek karena tidak bisa lentur bagus," tambah Mira.
Usaha pembuatan kulit lumpia Mira sudah sejak 20 tahun silam. Berawal dari modal usaha sebesar Rp 300 ribu saat itu, kini omzet sudah mencapai Rp 10 jutaan per bulan.
Setiap produksi bisa sampai 2 karung sekitar 2.500 lembar. Selain dikirim langsung juga bisa dipesan melalui WhatsAp (WA).
Bahan pembuatan kulit lumpia yaitu tepung terigu, air, dan garam. Para warga yang menjadi produsen kulit lumpia sudah mempunyai konsumen masing-masing.
Karena yang butuh kulit lumpia bukan dari produsen lumpia saja, melainkan dari penjual martabak, pembuat pisang caramel atau yang sekiranya membutuhkan kulit lumpia.
Ada dua jenis kulit lumpia yang diproduksi yaitu tebal dan tipis. Usaha ini telah membantu perekonomian banyak warga Kranggan Dalam.(Tribunnews.com/TribunJateng/Iswidodo)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Ternyata di sini pusat pembuatan kulit lumpia khas kota semarang