Mama Emiliana Kopa Satu-satunya Guide Turis Asing di Kampung Adat Bena Ngada
Emiliana Kopa (53) merupakan pemandu di Kampung Adat Bena, Aimere, Kabupate Ngada, NTT. Ia satu-satunya yang fasih memandu turis asing.
Editor: Setya Krisna Sumarga
"Puas deh! Gak (tidak) sia - sia kami datang naik motor delapan jam perjalanan (dari Maumere Kabupaten Sikka), kena-kena hujan. Gak sia-sia kami datang ke Kampung Adat Bena ini," ujar Apul.
Apul mengatakan, dirinya sudah lama mendengar tentang Kampung Adat Bena, namun baru kali ini dia berkesempatan untuk berwisata ke Kampung Adat Bena, di sela-sela tugas dinasnya di Kabupaten Ngada.
Memiliki jaringan yang cukup luas, baik keluarga, sahabat kenalan dan mitra kerja, Aful tergerak untuk mempromosikan Kampung Adat Bena.
"Untuk pariwisata khususnya ke daerah Bajawa ini, ke Kampung Adat Bena ini, pasti akan saya promosikan," ungkap pria asal Sulawesi ini.
Menurut Apul perjalanan dari Kota Bajawa menuju kampung Adat Bena sangat menyenangkan, meski ada beberapa titik jalan yang rusak.
Tiba di Kampung Adat Bena, Aful kagum dengan tatanan bebatuan di tengah kampung.
"Luar biasa yah nenek moyang kita bisa membangun seperti ini. Kita sekarang ini kalau disuruh seperti ini pasti tidak mampu. Luar biasa yah," ungkapnya.
Apul mengunjungi hampir semua Rumah Adat di Kampung Adat Bena hingga ke ujung kampung yang ada Gua Bunda Maria.
Dia juga membeli sehelai selendang berwarna hitam dengan warga motif kuning hasil tenun warga Kampung Adat Bena.
Jumlah Wisatawan Meningkat
Emanuel Soba, Ketua Pengelola Kampung Adat Bena, mengatakan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Kampung Adat Bena perlahan mulai meningkat pasca pandemi Covid 19.
"Kami tentu berharap kondisi terus membaik seperti sebelum ada pandemi Covid 19. Dulu sebelum Covid, dalam setahun wisatawan yang datang bisa sampai empat puluh ribu orang," ujarnya.
Saat Covid mulai melanda terutama pada 2020 - 2021, jumlah wisatawan menurun drastis bahkan tidak ada.
Dengan beragam upaya promosi yang dilakukan oleh pemerintah serta berbagai pihak lainnya, tahun 2022 hingga 2023 jumlah kunjungan wisatawan perlahan membaik.
Hal ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan dan ibu yang sehari-hari menenun, menopang perekonomian keluarga dengan menjual produk-produk tenun dan kerajinan lainnya.(Tribunnews.com/TribunFlores/Laus Markus Goti)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Emiliana cemas belum ada penerus pemandu lokal untuk wisatawan mancanegara di kampung adat bena