Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penuturan Guru Alawy: Dia Cium Tangan Saya

Husni menuturkan, pagi hari sebelum ujian Alawy sempat menemuinya.

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Penuturan Guru Alawy: Dia Cium Tangan Saya
TRIBUNNEWS.COM/BAHRI KURNIAWAN
Alawyy Yustianto Putra (15) pelajar SMAN 6 Jakarta yang tewas akibat luka tusukan celurit, (tengah) akibat dianiaya siswa SMA 70 Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Alawy Yusianto Putra (15) siswa SMAN 6 Jakarta yang tewas ditikam oleh oknum pelajar seusai makan siang dikenal sebagai anak yang pintar.

Sebelum kejadian penikaman ternyata Alawy baru saja menyelesaikan ujian di sekolahnya. Husni Wati guru kesiswaan SMAN 6 menceritakan, Alawy sepanjang hari terlihat sangat alim dan pendiam.

" Anak ini dari pagi sampe siang alim, anteng , mukanya bersih bersinar, beda dari biasanya. Kebutulan saya yang ngawas, dia ngga pernah nyontek,"cerita Husni kepada tribun, di rumah duka, Jalan Mawar 5 Rt 01 Rw 03 Karang Tengah, Tangerang, Selasa (25/9/2012).

Husni menuturkan, pagi hari sebelum ujian Alawy sempat menemuinya. "Pagi dia cium tangan sama saya, minta didoain supaya ujiannya lancar, saya bilang iya yang lancar yah dan jangan nyontek, dan ngga ada yang nyontek, kebetulan saya yang ngawas,"tutur dia.

Setelah ujian selesai siangnya saya tanya. "Gimana bisa ngga ngerjainnya, dia bilang lancarlah bu, diisi semua,"cerita Husni menirukan ucapan Alawy waktu itu.

Sedangkan Teman sekelas Alawy di kelas X SMAN 6 Jakarta, Afania Faradilah, bercerita bahwa Alawy mengalami kesulitan saat ujian terakhir itu. Khususnya di soal nomor 3.

"Dia sempat bingung terus bilang: gue nggak tahu nih yang nomor tiga," tutur Afania menirukan ucapan Alawy, usai mengikuti acara pemakaman di TPU Poncol, Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Tangerang, Selasa (25/9/2012).

BERITA TERKAIT

Afania menuturkan, Alawy merupakan sosok periang, mudah bergaul dan jenaka. Dia sangat menyayangkan insiden yang menyebabkan temannya meregang nyawa.

Dia berharap kejadian seperti ini tidak menimpa rekan-rekan lainnya di SMAN 6 Jakarta. "Saya harap kejadian kaya gini ngga terjadi lagi," kata dia seusai pemakaman, seraya terus menangisi kepergian sahabatnya itu.

Alawy, siswa SMA 6 kelas X tewas akibat terkena tusukan benda tajam di bagian dada.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Tribun, ketika tawuran pecah, Alawy sedang makan gulai di tikungan Bulungan (gultik). Dia lantas lari menyelamatkan diri bersama teman-temannya.

Malang, dia terjatuh di depan KFC Bulungan dan langsung mendapat sabetan celurit di dadanya. Remaja kelahiran 1997 itu pun meninggal dunia.

Tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 memang kerap terjadi, jarak kedua SMA yang terpaut hanya sekitar 300 meter membuat siswa kedua SMA unggulan itu sering kali terlibat tawuran hingga jatuhnya korban jiwa seperti terjadi pada Alawy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas