Seorang Ibu Lemas Lihat Anaknya di Tahanan Polsek Jatinegara
Keduanya pun diamankan petugas kepolisian Polsek Jatinegara.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang pelajar STM berinisial AP (17) dan SKP (17) tertangkap tangan membawa parang oleh polisi Lalu Lintas. Polisi menduga parang sepanjang satu meter tersebut akan digunakan untuk tawuran, keduanya pun diamankan petugas kepolisian Polsek Jatinegara.
"Itu buntut dari pelajar yang ngumpul di Prumpung sore kemarin. Mereka ditangkap anggota lalulintas, dengan barang bukti parang yang ditaruh di motor vario miliknya," ujar petugas piket Polsek Jatinegara, Ipda Purwanto, kepada Tribunnews.com, Rabu (7/11/2012) malam.
Purwanto mengatakan keduanya tertangkap sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung membawa pelajar itu ke Mapolsek Jatinegara.
"Saat ini masih diperiksa. Waktu itu mereka belum sempat tawuran tapi polantas melihat ada senjata tajam itu, lalu dibawa kemari," jelasnya
Sementara itu dari pengakuan kedua pelajar tersebut mengaku mereka dan puluhan hendak menyerang ke sekolah lain. Namun salah seorang pelajar membantah kalau parang berukuruan 60 cm itu bukan miliknya.
"Itu bukan punya saya, temen saya titip," ujaranya saat ditemui di polsek Jatinegara.
Sekitar pukul 21.30 WIB di Polsek Jatinegara, seorang ibu mengenakan jilbab putih mendatangi Polsek Jatinegara. Ketika ibu tersebut menemui anaknya suasana haru pun terasa, ibu tersebut seperti lemas melihat anaknya mendekam di penjara.
Saat ini kasus tersebut sedang ditanganin Polsek Jatinegara. Akibat peristiwa tersebut polisi menyita sebuah parang dan sepeda motor Honda Vario bernopol B 6711 PIE.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang satpam bernama Duryat (50) nekat membubarkan puluhan pelajar yang sedang terlibat tawuran di Jalan Raya Bypass Prumpung Jakarta Timur. Melihat Duryat dengan balok kayu besar, para pelajar tersebut berhamburan.
Tawuran tersebut terjadi pada pukul 16.30 WIB hanya berlangsung selama 5 menit. Duryat melihat para pelajar tersebut sudah bersiap-siap dengan sebilah pedang panjang, balok kayu, dan batu-batu besar.
"Awalnya dua orang, mereka menunggu pelajar lainnya lewat. Begitu ada pelajar yang lewat, teman-teman mereka ternyata banyak. Langsung lempar-lemparan batu," kata Duryat.
Duryat geram dengan aksi para pelajar tersebut, lalu ia mengambil sebuah balok kayu besar dan menghardik para pelajar. Aksi Duryat ini langsung memicu sejumlah warga lainnya untuk membubarkan tawuran tersebut. "Saya kejar, mereka langsung bubar," kata Duryat.
Namun, ketika para pelajar tersebut kocar-kacir dikejar Duryat dan warga, seorang petugas Satwil Lantas Polres Jakarta Utara, AKP Subiyantoro, melintas di lokasi. Alhasil, Subiyantoro yang hendak menuju Polres Jakarta Utara tersebut langsung menangkap AP (16) dan SKP (17) di lokasi.
Baca juga: