Ini Alasan Jokowi Ibu Kota Negara Dipindah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi setuju jika ibu kota dipindah dari Jakarta
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi setuju jika ibu kota dipindah dari Jakarta. Namun, pemindahan ini harus memenuhi sejumlah syarat.
"Kalau memang sudah mentok dan kesulitan untuk mengatasi banjir, saya sangat setuju untuk dipindah," ujar Jokowi, dalam konferensi pers di MPR, Jakarta, kemarin.
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Jokowi memberikan enam langkah. Langkah tersebut yaitu normalisasi sungai, sodetan dari Otista hingga Kanal Banjir Timur, pembuatan sumur resapan, pembuatan waduk besar di Ciawi dan Cimanggis, pembuatan pompa air di Jakarta Utara, dan pembangunan multipurpose deep tunnel.
Jika langkah itu tidak lagi bisa mengatasi banjir di Jakarta, dia pun menyetujui pendapat Ketua MPR Taufiq Kiemas agar ibu kota segera dipindah.
Saat disinggung pernah mengungkapkan wanana pemindahan ibu kota, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas malah menyertakan nama lainnya. "Ketua DPR juga pernah ngomong lho ya," ujar Taufiq.
Taufiq Kiemas sendiri sebelumnya pernah menyatakan mendukung wacana pemindahan ibu kota negara sebagai solusi mendasar terhadap berbagai masalah dan beban yang menumpuk di Jakarta saat ini.
"Salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara oleh Presiden Pertama RI Bung Karno adalah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah," kata Taufiq.
Kondisi banjir di Jakarta sudah surut di sejumlah titik. Hanya wilayah Jakarta Utara, yaitu di Pluit dan Penjaringan yang masih terendam banjir. Bantuan pun masih terus mengalir ke daerah itu.
Marinir TNI AL mengerahkan kendaraan tank amfibi untuk mengangkut bantuan logistik. Sementara Kopassus menyisakan 78 personel untuk fokus membantu di daerah itu.