Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Jokowi Pilih Dono Bustomi Jadi Dirut PT MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjelaskan alasan pemilihan Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta yang baru, Dono Bustami

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Alasan Jokowi Pilih Dono Bustomi Jadi Dirut PT MRT Jakarta
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Kemacetan pada saat jam pulang kerja terjadi di sepanjang Jalan Penjernihan, Karet, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013). Pembangunan transportasi massal yang penting untuk mengatasi kemacetan Jakarta hingga saat ini masih kerap menemui kendala. Salah satunya adalah proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang hingga saat ini belum juga bisa diputuskan. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjelaskan alasan pemilihan Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta yang baru, Dono Bustami untuk mengisi kekosongan direksi. Pasalnya, Dirut PT MRT sebelumnya, Tribudi Raharjo tidak diperpanjang oleh pria yang akrab disapa Jokowi.

Sejumlah nama mengikuti fit and proper test untuk mengisi jabatan tersebut di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kelima nama baru yang mengisi lowongnya Direktur PT. MRT adalah Dono Bustami (Direktur Utama), M.Nasir (Dirut Konstruksi), Alberth Farah (Direktur Operasi dan Pemeliharaan), dan Tuhyat (Direktur Keuangan).

"Kan sudah melalui fit and proper test. Dinilai juga bagus. Saya sudah ketemu dan dari sisi jaringan beliau ada, dari sisi kapasitas terutama di pengelolaan keuangan beliau punya," kata pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan di gedung olahraga Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2013).

Jokowi menjelaskan pengerjaan mega proyek moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perlu kehati-hatian dalam memilih pemimpin yang akan menjalankan proyek itu. Terlebih, orang itu harus tentang perkeretaapian.

"Karena ini butuh uang yang tidak sedikit sebesar Rp 39 triliun, jadi harus hati-hati. Kemudian teknis diisi oleh PT KAI," imbuhnya.

Kemudian, mantan Walikota Surakarta itu menegaskan bahwa pemilihan Dirut baru PT MRT Jakarta itu murni keputusan tim yang berada di RUPS.

Berita Rekomendasi

"Ini memilih tim work. Kerja bareng-bareng dan dilihat dibawah itu rukun," tuntasnya.

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas