Dokter Potong Jari Bayi Edwin Tanpa Izin Keluarga
Telunjuk kanan putra pasangan Gonti Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28) itu dipotong dokter tanpa adanya komunikasi dengan keluarga.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga Edwin Timothy Sihombing, bayi berumur dua setengah bulan mengaku kecewa dengan pihak Rumah Sakit Harapan Bunda Ciracas. Pasalnya jari telunjuk kanan putra pasangan Gonti Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28) itu dipotong dokter tanpa adanya komunikasi dengan keluarga.
"Saya pernah disodorkan surat tentang tindakan operasi yang kemungkinan akan dilakukan. Tapi jelas dong itu harus dilakukan diruang operasi, bukan dikamar rawat, tanpa dibius gitu aja," kata Gonti kepada wartawan di RS Harapan Bunda, Selasa (9/4/2013) malam.
Gonti menuturkan, seorang dokter bedah tulang ditemani seorang suster yang tengah melakukan kontrol diruang rawat bocah tersebut secara tiba-tiba menggunting dua ruas jari telunjuk anaknya. Saat itu istri dan adik ipar Gonti yang mendampingi hanya terpaku melihat darah terus mengucur dari jarinya.
"Itu tepat Hari Paskah, Minggu (31/3/2013) sekitar pukul 07.00 WIB. Istri saya lagi dikamar mandi kaget mendengar tangisan anak saya. Saya baru ditelepon istri saya jam 11.00 WIB. Ngga habis pikir, kenapa bisa dipotong nggak bilang-bilang orangtua dulu? Cacat anak saya," kata Gonti.
Pada 2 April 2013, Gonti melayangkan surat somasi kepada manajemen rumah sakit atas dugaan salah penanganan pada putranya.
Rumah sakit pun mengakui melakukan kesalahan meski, kata Gonti, kepadanya, para petinggi rumah sakit menolak jika kasus itu dikatakan malapraktik. Edwin dirawat dan diobati lagi di RS Harapan Bunda bebas dari biaya dengan janji kesembuhan oleh para dokter.
Menurut warga Jl. Nurul Yakin, Nomor 40, RT 07 RW 08, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur tersebut, ia sebenarnya hendak menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan dengan pihak rumah sakit. Namun, sikap rumah sakit mengurungkan niatnya.
"Saya nggak mau sebenarnya ribut-ribut. Tapi ini kan menyangkut masa depan anak saya. Kalau dia cacat bagaimana, rumah sakit seperti nggak ada bersalahnya atau gimana," ujarnya.
Setelah hampir menjalani 1,5 bulan perawatan, putra sematawayang Gonti tak lagi mengalami demam, tetapi jari telunjuk kanannya hilang dua ruas berbalut perban. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pejabat RS Harapan Bunda yang dapat diminta konfirmasi terkait kasus ini.