Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kartini di Mata Dua Perempuan Ini Seperti Apa?

Perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini menyamakan derajat perempuan dengan laki-laki pada masa penjajahan Belanda tinggal dinikmati

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Kartini di Mata Dua Perempuan Ini Seperti Apa?
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo beserta istri mendatangi rumah dinas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beserta istri, di Jalan Besakih Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2012). Wagub Basuki mengadakan open house di rumah dinasnya untuk warga masyarakat yang ingin bertemu dan mengucapkan selamat Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

Tribunnews.com - "Habis Gelap Terbitlah Terang", mungkin itu makna yang terkandung pada hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini menyamakan derajat perempuan dengan laki-laki pada masa penjajahan Belanda tinggal dinikmati oleh sebagian besar wanita di Indonesia.

Sebagai pejuang emansipasi wanita, RA Kartini tak melupakan kodratnya sebagai kaum hawa yang selalu mendidik anak-anaknya dan melayani segala kebutuhan suaminya.

Sosok pejuang kesetaraan wanita itu, kini tertanam dalam diri istri Gubernur DKI Jakarta, Iriana Joko Widodo (Jokowi). Ibu dari tiga anak itu kini sibuk menjadi Ketua Dewan Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta. Namun, disisi lain dia tetap mendampingi dan mendukung sang suami mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan pendidikan, terutama perempuan dan anak-anak di Ibu Kota.

Iriana Jokowi dilantik menjadi Ketua Dewan Penggerak PKK DKI Jakarta seusai mendampingi Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017 pada tanggal 15 Oktober 2012 lalu di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Bagi Iriana, sosok Kartini masa kini adalah perempuan yang mandiri serta bisa bertanggungjawab atas segala tindakannya. Pasalnya, wanita masa kini banyak yang sudah sibuk pada karirnya dan melupakan tugas sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya.

"Sosok Kartini yang mandiri dan bertanggungjawab, meskipun banyak perempuan yang bekerja, dan meniti karir tetapi pada kenyataannya mereka tidak meninggalkan kodratnya sebagai istri, ibu dan pendamping suami serta sbg anggota masyarakat," kata Iriana saat dihubungi wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4) kemarin.

BERITA REKOMENDASI

Wanita yang sudah menikah selama 26 tahun bersama Jokowi itu, mengaku prihatin dengan kemiskinan yang melanda Ibukota. Oleh sebab itu, dia ingin melakukan program PKK untuk mendampingi ibu-ibu di kawasan pinggiran untuk mandiri. Caranya adalah dengan memberikan pelatihan mulai dari menjahit, memasak kue, merias pengantin.

Dalam kesehariannya, Iriana Jokowi juga mempunyai hobi unik yaitu berolahraga yaitu bermain sepeda fixie. Sementara, kalau sedang berada di rumah dia lebih senang merawat tanaman dan memberi makanan bagi hewan peliharaannya.

"Kalau sedang musim sepeda fixie ya, saya ikut olahraga pakai sepeda fiixie. Kalau pas pulang ke rumah pribadi, saya suka siram-siram tanaman, memberi makan ikan hias. Rasanya nyaman di rumah. Semua saya lakukan untuk refreshing," kata Iriana.

Sementa itu istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Veronica Tan mengaku bahwa peringatan hari Kartini adalah untuk lebih memacu para wanita untuk lebih berperan dalam memajukan negara Indonesia. Tak hanya itu, wanita juga harus melakukan inovasi dalam melakukan suatu perubahan dalam hidupnya untuk bisa mandiri dan tidak bergantung dari laki-laki.

"Kan sudah eranya emansipasi wanita. Contohnya seperti kalian itu (wartawan wanita), berdiri disini untuk wawancara saya, bekerja berarti bisa mandiri dapat menghasilkan uang sendiri. Kan tidak setelah menikah terus menggantungkan hidup kepada suami kan?" ujar Veronica.

Veronica yang didapuk sebagai Wakil Dewan Penggerak PKK DKI mengatakan akan mengalahkan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pasalnya, segala persoalan yang ada di masyarakat harus bisa dibantu oleh pemerintah.

"Ya ada (program PKK), karena kita yang biasa bersentuhan langsung dengan masyarakat jadi kita yang bantu sosialisasi," katanya.

Kedepan, Veronica berencana melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam melaksanakan program-program PKK DKI Jakarta. Hal ini dilakukan agar program tersebut dapat diterima oleh masyarakat.

"Perlu lebih kenal aja dengan SKPD-SKPD, jadi tidak ada tumpang tindih tugas, sehingga arahanya lebih bagus," kata Veronica

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas