Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rayakan Hari Museum Internasional, Museum Nasional Hadirkan 'Dalang Edan'

Acara yang dibuka sekitar pukul 21.00 WIB tersebut berlangsung cukup meriah

zoom-in Rayakan Hari Museum Internasional, Museum Nasional Hadirkan 'Dalang Edan'
flickr.com
Museum di malam hari 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei, turut diperingati oleh Museum Nasional selaku museum tertua dan terbesar di Indonesia. Pada Sabtu (18/5/2013) malam, sebuah pagelaran wayang kulit dengan lakon "Sastra Jindra Hayuningrat" dari dalang Ki Enthus Susmono digelar di halaman outdoor (Sunken) Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat.

Acara yang dibuka sekitar pukul 21.00 WIB tersebut berlangsung cukup meriah dengan hadirnya para tamu undangan serta masyarakat yang ingin menyaksikan penampilan dalang kondang Ki Enthus atau yang punya julukan 'Dalang Edan'. Kursi-kursi yang disediakan panitia pun sampai tak muat menampung semua pengunjung, yang mayoritas adalah masyarakat pecinta wayang.

Intan Mardiana selaku Kepala Museum Nasional mengungkapkan tentang alasannya memilih wayang sebagai pembuka rangkaian acara peringatan Hari Museum Internasional sekaligus memperingati 235 tahun berdirinya Museum Nasional.

Menurutnya, sebagai museum paling tua di Indonesia, Museum Nasional merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan bangsa serta meningkatkan peran masyarakat dalam hal budaya. Maka dipilihlah wayang.

"Ini adalah awal dari rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di Museum Nasional untuk memperingati Hari Museum Internasional juga ulang tahun Museum Nasional ke 235. Ada beberapa kegiatan lain yang kami adakan seperti lomba melukis pada kendi dan payung untuk anak SD dan SLB, lomba angkung, lomba tari saman tingkat SLTA, lomba desain cenderamata tingkat mahasiswa," kata dia kepada Warta Kota di sela-sela acara.

Sedangkan pegelaran wayang malam itu, kata Intan, diselenggarakan kaitkan dalam rangka melestarikan kesenian wayang sekaligus menginformasikan kepada masyarakat bahwa Wayang sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia.

Berita Rekomendasi

"Semoga membawa manfaat besar khususnya generasi muda Indonesia," katanya.

Kacung Marijan selaku Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang datang pada acara tersebut menjelaskan bahwa sebagai masyarakat dunia, Indonesia juga patut berpartisipasi dalam Hari Museum Internasional.

"Tahun 1972, dewan museum Internasional telah sepakat untuk menetapkan 18 Mei sebagai Hari Museum Internasional. Sejak saat itu tiap tahun, sebanyak 30 ribu museum di dunia telah memperingati hari museum internasional. Indonesia juga turut berpartisipasi untuk memperingati itu, sebab, museum itu penting, bagian dari masa lalu untuk masa depan. Sehingga satu hal penting yang kami lakukan adalah melestarikan budaya Indonesia," kata Kacung.

Kacung juga memberikan apresiasinya terhadap pagelaran wayang yang diadakan malam itu. "Wayang merupakan salah satu kesenian produksi Indonesia meskipun aslinya dari India. Wayang bukan sekadar tontonan tapi di dalam wayang ada tuntunan. Ini menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar hiburan, tapi di dalamnya juga ada tuntutan," ujarnya.

Terhadap pengembangan museum-museum di Indonesia sendiri, Kacung mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang menyusun langkah-langkah strategis untuk semakin memajukan museum di Indonesia.

"Insya Allah kita akan lakukan perencanaan yang bagus dan strategis. Semoga tahun 2016-2017 ada sesuatu yang baru yang bisa kita lihat dari museum. Semakin besar bangsa kita, harus ditopang kepada kecintaan dan pondasi yang besar terhadap sejarah dan budaya. Tidak ada bangsa yang besar yang tidak menghargai budayanya," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas