Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemakzulan Jokowi Semerbak Politis dan Sia-sia, Ini Alasannya

Gerakan pemakzulan Jokowi amat semerbak politis yang potensial sia-sia. Ini alasannya.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Pemakzulan Jokowi Semerbak Politis dan Sia-sia, Ini Alasannya
TRIBUN JAKARTA/MUHAMMAD ZULFIKAR
Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) menggalang Petisi Rakyat Selamatkan Jakarta. Petisi ini menolak impeachment (pemecatan) Jokowi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Anggota DPRD DKI Jakarta merencanakan akan memakai hak Interpelasi untuk mencopot Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dari jabatannya.

Namun, Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens menilai rencana itu mengada-ada.

"Sebetulnya interpelasi DPRD kepada Jokowi menurut saya ide yang terlalu kerdil," kata Boni di Galery Cafe, Jakarta, Minggu (26/5/2013).

Menurut Boni, Gubernur DKI itu arus dukungan masyarakat terlalu kuat. Apalagi jika dikaitkan dengan Pemilu 2014.

"Bicara 2014, Jokowi itu tidak ada tandingannya. Bahkan hari ini kalau Prabowo masih nomor satu dalam segala survei kuantitatif, Jokowi bisa libas Prabowo kalau saja Jokowi punya kendaraan politik," kata Boni.

Menurut Boni, hak interpelasi tersebut lebih banyak bernuansa politik dimana ada kelompok yang terganggu dengan kinerja Jokowi.

Berita Rekomendasi

"Ide interpelasi DPRD saya pikir lebih kental persoalan politisnya dari pada persolan pemerintahan. Jadi ini ada upaya kelompok yang bermain di balik layar," katanya.

Pengajar Universitas Indonesia itu juga menilai Jokowi dihadang oleh kelompok yang tidak menginginkan Gubernur DKI itu menjadi calon presiden di 2014.

"Jokowi betul betul-betul karakter yang di luar mainstream atau diluar kebiasaan atau unik .Dia bukan politik yang dibentuk oleh media tapi dia politisi yang punya karakter. Tapi politisi yang terlahir sebagai politisi sehingga Jokowi sangat sulit untuk digerus oleh upaya upaya politik dari kelompok lain," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas