Kepala SDN Pulogebang 09 Pagi Ogah Ditemui Wartawan
Kepala SDN Pulogebang 09 Pagi Pulogebang, sekolah dasar yang dikeluhkan memungut dana lembar kerja siswa (LKS) Daryono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala SDN Pulogebang 09 Pagi Pulogebang, sekolah dasar yang dikeluhkan memungut dana lembar kerja siswa (LKS) Daryono, tidak ingin ditemui wartawan. Kepada seorang penjaga sekolah, Daryono berpesan dirinya enggan dijumpai wartawan.
Hal itu disampaikan Oman kepada Warta Kota (Tribunnews Group) saat menyambangi sekolah tersebut, Rabu (29/5/2013). Daryono saat itu tidak ada ditempat kerjanya. Oman, penjaga SDN Pulogebang 09 Pagi, yang ditemui Warta Kota mengatakan, belakangan ini Kepala Sekolah mereka Daryono selalu jarang ada di sekolah.
Menurut Oman, Daryono berpesan kepadanya jika ada wartawan yang datang untuk menanyakan hal ini, supaya menyampaikan bahwa Daryono enggan dijumpai dan masalah LKS sudah selesai.
Oman menirukan ucapan Daryono,"Saya diminta menyampaikan ke siapapun yang datang menanyakan soal LKS bahwa permasalahan LKS ini sudah beres. Kalau wartawan, bilang saja kalau masalah ini sudah selesai dan sudah ada teguran dari Sudin Dikdas Jakarta Timur."
Oman, menuturkan sekitar satu atau dua minggu lalu, Kepala SDN Pulogebang 09 Pagi, sudah dipanggil oleh pihak Sudin Dikdas Jakarta Timur mengenai masalah ini.
"Saya gak tahu seperti apa hasil pemanggilan itu. Saya tahunya ketika ada yang datang dan memberikan surat teguran dan panggilan dari Sudin Dikdas Jakarta Timur ke Kepala Sekolah," kata Oman.
Kepala Seksi Kurikulum SD Suku Dinas Pendidikan Dasar, Jakarta Timur, Mangatur Sinaga, membenarkan bahwa dirinya telah melakukan pemanggilan terhadap Daryono. "Beliau udah kami panggil dan menjelaskan semuanya," kata Mangatur.
Menurut Mangatur, dalam pemeriksaan pihaknya, Kepala SDN Pulogebang 09 Pagi Daryono, membantah pihaknya menyuruh para siswa membeli LKS di salah satu toko yang ditunjuknya.
"Bahkan dia menunjukkan kepada kami, bukti pihak sekolah membeli LKS lalu membagikannya kepada para murid. Siswa yang dibagi pun ada tanda terimanya," kata Mangatur.
Namun Mangatur mengaku belum memeriksa hal ini langsung ke lapangan atau meminta keterangan para orangtua dan walimurid SDN Pulogebang 09 Pagi. "Jadi akan kami telusuri lagi informasi ini," kata Mangatur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.