Jenazah Tito Kei Tiba di Rumah Sakit Santo Carolus Boromeus
Sejumlah kerabat dan sahabat Tito Kei turut mengiringi jenazah dengan berjalan kaki dan berlari dari RSCM ke Rumah duka.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Usai otopsi, jenazah almarhum Tito Refra Kei yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal, langsung dibawa ke rumah duka RS Santo Carolus Boromeus, Jakarta, Sabtu (1/6/2013) pukul 07.25 WIB.
Jenasah adik dari Jhon Kei tiba dengan menggunakan mobil ambulance berwarna hitam. Terlihat empat mobil iring-iringan keluarga turut mengiringi di belakang ambulance.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah kerabat dan sahabat Tito Kei turut mengiringi jenazah dengan berjalan kaki dan berlari dari RSCM ke Rumah duka.
Saat mobil jenazah dan iring-iringan keluarga memasuki halaman rumah duka, para wartawan yang sudah sejak dini hari tadi menanti tidak diperkenankan masuk oleh kerabat dan sahabat mendiang. "Wartawan tidak boleh masuk. Sampai sini saja," ungkap sejumlah kerabat dan sahabat mendiang sembari menutup gerbang rumah duka.
Mobil jenazah dan iring-iringan keluarga masuk ke dalam rumah duka, para wartawan hanya bisa memantau dari luar.
Sebelumnya, sekitar pukul 01.15 WIB, jenazah mendiang dibawa dari rumah duka menuju RSCM untuk menjalani otopsi. Jenazah Tito Kei, tokoh muda Maluku yang tewas ditembak, diotopsi pada Sabtu (1/6/2013) pukul 01.30 WIB.
Pria bernama lengkap Franciskus Tito Refra Key (46), diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), oleh DR dr Yuli Budi Ningsih.
Jenazah ayah tiga anak ini akan disemayamkan di Rumah Duka RS Santo Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, jenazah suami Merlin (46) akan dibawa ke rumahnya di Bekasi dan langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Tual, Maluku Tenggara untuk dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya, Tito tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di warung tersebut, Jumat (31/5/2013) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, adik John Kei sedang bermain kartu gaple (domino) bersama rekannya, Gerry, Han, dan Petrus. Selain Tito Kei, seorang pemilik warung bernama Ratim (70) juga tewas akibat peluru yang dilepaskan pelaku.
Polisi sudah melakukan olah TKP, dan mengamankan barang bukti berupa sebuah proyektil peluru dan sebuah selongsong dari lokasi.
Aparat kemudian memeriksa sejumlah saksi, termasuk anak Ratim bernama Popon, dan rekan-rekan Tito Kei yang berada di TKP saat kejadian.