Mahasiswa UBK Unjuk Rasa di Gedung DPR/MPR RI
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Bung Karno (KBM) melakukan aksi di Gedung MPR/DPR RI.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Bung Karno (KBM) berunjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI. Mereka menolak Pancasila dimasukaan dalam 4 Pilar Kebangsaan yang disosialisasikan oleh Majelis Permusyawartan Rakyat (MPR).
Sejatinya Pancasila adalah dasar dari nilai-nilai bangsa Indonesia, bukan kemudian disejajarkan dengan NKRI, UUD dana Bhineka Tunggal Ika yang disebut sebagai pilar kebangsaan. Humas KBM, Sam Sangaji mengatakan, Pancasila harus dipisahkan dari 3 pilar tersebut.
"Kami meminta Ketua MPR, Taufik Kiemas untuk tidak menjual pancasila dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Pancasila adalah ideologi atau filsafat yang harus dihormati," ungkap salah satu perwakilan pengunjuk rasa, Sam Sangaji di Depan Gedung DPR, Senin (3/6/2013).
Penggunaaan kosa kata empat pilar lanjut Sam menimbulkan persoalan politik, sosial bahkan dapat ditengerai sebagai penyimpangan anggaran dan pelanggaran hukum atas nama sosialisasi empat pilar yang menggunakan uang negara melalui APBN.
"Istilah empat pilar juga hanya akan membuyarkan makna atau subtansi Pancasila itu sendiri," tuturnya.
Sam Sangaji juga mengatakan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang harus dijalankan dalam sistem eksekutif, yudikatif, legislatif dan masyarakar.
"Kami menolak Pancasila dimasukan dalam isitilah empat pilar kebangsaan yang diwacanakan MPR RI, Jangan jadikan pancasila sebagai alat atau proyek untuk keuntungana oknum MPR," tandasnya.
Enam perwakilan dari KBM akhirnya diterima oleh Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Syaifudin.