Kalau Pembunuh Bayaran, Siapa Penyuruh Bunuh Tito Kei?
Tim khusus yang dibentuk untuk mengungkap penembak Tito Refra Kei dan pemilik warung rokok masih terus bekerja mengorek berbagai informasi
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim khusus yang dibentuk untuk mengungkap penembak Tito Refra Kei dan pemilik warung rokok masih terus bekerja mengorek berbagai informasi mengenai kasus penembakan misterius tersebut.
Kepolisian juga masih mendalami beberapa motif penembakan tersebut, pasalnya sama sekali tidak ada barang-barang pribadi korban yang diambil oleh pelaku usai menembak adik kandung John Kei itu.
"Semua motif bisa saja terjadi dan masih kami dalami, termasuk di dalamnya motif dendam, sakit hati dan mungkin juga korban punya musuh, kami kan tidak tahu," ungkap kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika, Selasa (4/6/2013).
Helmi menambahkan keterangan dari keluarga Tito sangat dimungkinkan bisa membantu mengungkap motif penembakan tersebut.
Lalu saat ditanya apakah mungkin pelaku merupakan seorang pembunuh bayaran, Helmi belum bisa memastikan lantaran pelaku belum tertangkap.
"Kalau kemungkinan itu (Pembunuh bayaran) ya bisa-bisa aja, kan masih kemungkinan dan itu yang sedang kami dalami. Kalau benar pembunuh bayaran kami cari tahu dari pelaku, dia menembak korban atas perintah siapa," tegas Helmi.
Franciskus Refra alias Tito Kei (41) tewas saat bermain kartu gaple di depan waring kopi milik Rasti (71) di Kompleks Perumahan Titian Indah, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (31/5/2013) sektiar pukul 20.45 WIB. Tito dan Rastim tewas.
Tito meninggalkan seorang istri, Merlin dan empat anak; Erlan Daniel Refra (11 tahun, kelas 5 SD), Frank Refra, Alexandra Refra, dan Frans Cheska Refra. Tito Kei kelahiran Desa Tutren, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, 2 April 1971. Dia dimakamkan di kampung kelahirannya.