Tahun 2015 Tol Kunciran-Cengkareng Beroperasi
Jika meleset, proses konstruksinya terhambat dan pengadaan lahan akan menggunakan undang-undang lahan baru
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek ruas jalan Tol Kunciran-Cengkareng sepanjang 14,2 kilometer ditargetkan kelar dan beroperasi pada 2015. Ini menyusul dimulainya pembayaran uang ganti rugi untuk pengadaan lahan awal Juni ini dan bisa tuntas tahun ini juga.
"Jika lahan selesai tahun ini, tahun depan konstruksi sudah bisa dimulai selama 18 bulan sehingga pada 2015 sudah beroperasi. Itu targetnya," kata Direktur Utama PT Marga Kunciran Cengkareng Hendro Atmodjo di Jakarta, Jumat (7/6/2013).
Hendro melanjutkan, selaku pemegang konsesi, tol Kunciran-Cengkareng telah menyediakan investasi Rp2,5 triliun untuk konstruksi. Sisanya, untuk pembebasan lahan sebesar Rp1,9 triliun.
"Karena itu, sejak 4 Juni lalu sudah dimulai pembayaran ganti rugi lahan," katanya.
Ia berharap minimal 75 persen lahan sudah harus tuntas dibebaskan tahun ini. Jika meleset, proses konstruksinya terhambat dan pengadaan lahan akan menggunakan undang-undang lahan baru.
"Ini akan membuat pembangunannya berjalan lebih lama," katanya.
Dia menjelaskan, pembayaran uang ganti rugi sebesar Rp5,5 miliar disalurkan kepada pemilik 16 bidang lahan seluas 2.831 meter persegi (m2). Ke-16 bidang lahan yang dibebaskan berada di Desa Panjang, Kodya Tangerang.
Adapun total lahan yang mesti dibebaskan mencapai 133 hektare dan ini sudah termasuk untuk pembangunan "interchange", saluran air, taman, dan polder-polder.
Wilayah yang akan dibebaskan berada di lima kecamatan yaitu Benda, Batuceper, Tangerang, Cipondoh, Pinang, serta 12 kelurahan yaitu Benda, Pajang, Jurumudi, Belendung, Batujaya, Batusari, Tanah Tinggi, Buaran Indah, Poris Plawad, Poris Plawad Indah, Pakojan, Kunciran. Seluruhnya berada di Kotamadya Tangerang.
Hendro melanjutkan, proyek jalan tol Kunciran-Cengkareng ini mulai dibangun tahun depan dengan empat seksi pengerjaan dan diharapkan dapat dilewati 44.000 kendaraan, dengan syarat empat ruas tol JORR II lainnya sudah tersambung.
Apabila jalan tol JORR II sudah tersambung, akan menjadi alternatif lintasan menuju Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Jalan Tol JORR II ini juga bisa mengurai kemacetan ke arah dalam kota yang terjadi tiap hari.
Ketua Asosiasi Tol Indonesia Fachtur Rochman sebelumnya mengatakan, operasi jalan tol JORR II sepanjang 169 km diperkirakan mundur dari target 2014 karena proses pembebasan lahan untuk sembilan ruas tol dalam JORR II berjalan lamban dan tidak menggunakan Undang-Undang No 2/2012.