Tetangga: Kalau Kumat, Sigit Suka Acungkan Golok ke Tetangga
Sigit Indra Tayana (44), pelaku mutilasi terhadap ibunya, RA Siti Amini (80), diduga memiliki gangguan jiwa kronis.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sigit Indra Tayana (44), terduga pelaku mutilasi terhadap ibunya, RA Siti Amini (80), diduga memiliki gangguan jiwa kronis. Menurut Cici Sukaesih, ketua RT 18 RW 4 Jalan Danau Mahalona, Nomor 78, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Sigit kerap mengamuk jika sedang kumat.
"Dia mulai stres setahun belakangan, tapi makin parah bulan-bulan ini. Kadang jika kumat, Sigit mengacung-acungkan golok dan melempar sana sini. Dia juga selalu ngomong sendiri," kata Cici yang juga tetangga Sigit, Minggu (14/7/2013).
Cici menuturkan, dirinya dan warga lain sudah mengimbau Siti untuk membawa Sigit ke dokter. Namun, Cici mengatakan, imbauan itu tidak ditanggapi oleh Siti.
"Kalau ngamuk suka ngacungin golok. Kata ibunya, di dalam rumahnya banyak senjata tajam," ujarnya.
Sebelumnya, Siti Aminah ditemukan tinggal tulang belulang, diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh anaknya sendiri Sigit Indra Tanaya (44).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan tulang belulang itu merupakan seorang wanita bernama Siti Aminih.
"Kerangka kepalanya ada di dalam baskom, dilorong ruang tengah dan tulang-tulang lain disusun rapih berikut sebilah golok di lantai dapur," ucap Rikwanto, Minggu (14/7/2013).
Rikwanto menuturkan, menurut keterangan dari saksi bernama Bambang (54) yang merupakan anak korban diketahui kejadian berawal saat Bambang masuk ke rumah pukul 22.30 Wib.
Lalu Bambang yang bekerja sebagai pelaut bertemu dengan Sigit yang juga anak korban dan menanyakan ibunya. Saat ditanya, Sigit mengatakan ibunya meninggal. Mengetahui hal itu, Bambang menanyakan ke ketua RT dan disana tidak ada laporan perihal meninggalnya korban.
"Bambang lalu mengajak tetangganya bernama M.Rusli mengecek rumahnya dan ternyata ditemukan tulang belulang yang diduga ibunya," ujar Rikwanto.
Setelah menemukan tulang belulang, Bambang kembali melapor ke pihak RT dan oleh pihak RT disarankan melapor ke Polsek. Karena Bambang menduga ibunya dibunuh oleh adiknya bernama sigit yang diduga stres karena Sigit tinggal bersama ibunya.
"Polisi sudah melakukan olah TKP. Saat ini tulang dan daging korban sudah dikirim ke RSCM," kata Rikwanto.