Pemprov DKI Disarankan Jangan Bicara 'Kencang-kencang' dengan PKL
Waktu itu, pembakaran Kantor Kecamatan Tanah Abang dan dua mobil, juga terjadi di Bulan Ramadan, tepatnya pada Januari 1997.
Laporan wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana, mengingatkan Pemprov DKI agar menangani masalah di Tanah abang dengan baik dan santun.
Jika tidak, dikhawatirkan akan terjadi konflik vertikal. Menurutnya, kejadian perlawanan pedagang kaki lima (PKL) sudah pernah terjadi pada 1997, di mana Kantor Kecamatan Tanah Abang dibakar para PKL.
“Mereka mudah tersulut. Jangan bicara kencang-kencang, dulu setelah penertiban PKL ada pembakaran kantor camat, jangan sampai terjadi lagi,” saran pria yang juga Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Waktu itu, pembakaran Kantor Kecamatan Tanah Abang dan dua mobil, juga terjadi di Bulan Ramadan, tepatnya pada Januari 1997. Lulung tak ingin hal serupa terjadi kembali.
“Maka itu seharusnya ngomong pelan-pelan, bicarakan solusinya, para PKL tidak mau di Blok G, harusnya dibicarakan, jangan ngomong kasar terus,” tuturnya.
Lulung juga membela para juru parkir liar di Tanah Abang.
”Jangan lah kita bilang tukang parkir itu preman. Mereka pengangguran yang cari makan, coba lihat apa mereka memeras? Pernah enggak motor parkir diminta Rp 5.000 di Tanah Abang?,” paparnya. (*)