Kakek 65 Tahun Jaminkan Sertifikat Rumah untuk Jual Uang Receh
Kakek kelahiran 65 tahun silam ini, tetap sigap melayani warga Bekasi yang hendak membeli uang recehan.
Penulis: Theresia Felisiani
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kegagahan Opung, memang tampak sudah habis termakan usia yang semakin renta. Namun, kakek kelahiran 65 tahun silam ini, tetap sigap melayani warga Bekasi yang hendak membeli uang recehan.
Sudah sejak tujuh tahun silam, Opung memanfaatkan Hari Raya Idul Fitri untuk mencari rezeki musiman, dengan menjual jasa penukaran uang receh di pinggiran Kalimalang, Kota Bekasi.
Bermodalkan uang receh yang dimilikinya dari "juragan" (pemasok uang), tas ransel dan dua buah kursi plastik, Opung biasa mangkal di depan Universitas Gunadarma sejak pukul 08.00 wib-17.30 wib.
Setiap hari, dalam rentang waktu yang sama, pria berdarah Batak ini setia menunggu warga yang berminat menukar uang.
"Saya sudah sejak tujuh tahun lalu setiap mau lebaran di sini. Karena di sini ramai, lebih banyak yang beli. Saya pernah juga mangkal di Cakung, Lebak Bulus, Permata Hijau, tapi tidak seramai di sini," ujar Opung, Minggu (04/08/2013).
Kalimalang, memang terbilang jauh dari kediaman Opung yang berada di Tangerang. Tapi, dirinya punya siasat jitu agar tetap bisa mangkal di Kalimalang tepat waktu.
Setiap pagi, Opung harus bangun pukul 05.00 WIB. Setelah bersiap, ia lantas bergegas ke Bekasi menggunakan bus.
Saban sore jelang 18.00 WIB, Opung berkemas dan kembali pulang ke Tangerang menggunakan bus. Tapi, dia terbiasa sampai di rumah sekitar pukul 22.00 WIB lantaran bus yang ditumpanginya terjebak kemacetan. Rutinistas seperti iini, terus dijalani Opung selama dua minggu sebelum lebaran.
Bukan hal gampang menawarkan jasanya pada para pengguna jalan yang lewat. Pasalnya, terik panas matahari dan banyaknya debu juga harus dihadapi oleh Opung.
"Ya harus hati-hati aja kalau lagi menawarkan uang, karena kan dipinggir jalan takut juga keserempet, motornya semerawut. Selain itu debunya banyak jadi pakai masker juga," ungkap Opung.
Kepada pengguna jalan, Opung menawarkan uang recehan baru senilai Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu, yang sudah dipaketkan senilai Rp 100 ribu dan diikat karet serta dibungkus rapih menggunakan plastik.
Opung menjual setiap paket uang receh itu seharga Rp 110.000.
Mengenai modal uang receh, Opung mengatakan dirinya mendapatkan uang dari "juragan" yang mempunyai modal. Oleh sang juragan, setiap penjaja termasuk Opung, diberikan modal sebesar tiga sampai empat juta rupiah
"Nanti kalau ramai ya minta lagi ke juragan. Juragannya yang mengantar uang ke sini. Terus untuk jaminan saya berikan sertifikat rumah. Jadi biar juragan percaya, kita gak bawa kabur uangnya," terang Opung.