Pemuda Panca Marga Jakarta Bantah Jadi 'Beking' PKL Tanah Abang
PPM Jakarta membantah menjadi dalang di belakang PKL Pasar Tanah Abang, yang tetap kukuh tak mau direlokasi.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Laporan Wartawan Tribunnews.com Danang Setiaji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan Pemuda Panca Marga (PPM) DKI Jakarta membantah, menjadi dalang di belakang pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, yang tetap kukuh tak mau direlokasi.
PPM Jakarta juga tidak membenarkan, ada anggotanya yang ditangkap aparat Polda Metro Jaya dalam aksi berantas preman.
"PPM tidak pernah terlibat membekingi keberadaan PKL di Pasar Tanah Abang. Apalagi kabar di media yang menyebutkan kalau preman di Tanah Abang di antaranya adalah anggota PPM. Itu semuanya tidak benar," tegas Ketua PPM Jakarta Saharudin Asyrad dalam keterangan persnya, Minggu (4/8/2013).
Saharudin mengakui, PPM Jakarta selama ini mendukung langkah Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana dalam perseteruannya dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Namun, sambungnya, dukungan itu diberikan PPM karena Lulung Lunggana adalah panutan yang juga menjabat Ketua Umum PPM.
"Jelas kami bela Bang Lulung, karena dia ketua umum kami. Di lain pihak, kami di PPM menilai pernyataan-pernyataan Ahok di media sudah keterlaluan dan kasar," jelasnya.
Padahal, menurut Saharudin, Lulung memunyai komitmen membantu pemprov setempat untuk menertibkan PKL di pasar tersebut.
"Itu dibuktikan Lulung dengan menggelar reses di sana. Karena Tanah Abang merupakan dapil Bang Lulung waktu pemilu 2009," ujarnya.
Saharudin mengklaim, Lulung menyetujui penertiban PKL, tapi tidak menyepakati hal itu dilakukan menjelang lebaran.
"Saat Bang Lulung turun ketengah-tengah PKL, Ahok malah menuding kalau ada anggota dewan yang membekingi PKL Tanah Abang. Jelas ini tidak benar. Disinilah kami medukung langkah Bang Lulung," cetusnya.