Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Nilai Gas Air Mata Bubarkan Tawuran tak Adil

Polisi pun sempat melepaskan tembakan gas air mata dua kali.

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Warga Nilai Gas Air Mata Bubarkan Tawuran tak Adil
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
Tawuran warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal, Klender, Duren Sawit, kembali pecah di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2013) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi dari Kecamatan Duren Sawit, Pulogadung, Jatinegara, ditambah anggota Polres Jakarta Timur, menggunakan gas air mata untuk membubarkan tawuran, Selasa (13/8/2013) sore.

Sebelumnya, aksi lempar batu antara puluhan warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal, Klender, Duren Sawit, kembali pecah di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.

Polisi pun sempat melepaskan tembakan gas air mata dua kali. Banyak warga yang teriak histeris, karena tembakan gas air mata langsung mengarah ke kerumunan warga yang menonton tawuran.

"Polisinya enggak bener nih, masa nembak gas air mata ke arah sini doang. Warga yang disana enggak di tembakin," ujar Martin, warga Klender.

Warga lain pun ikut protes terkait tembakan air mata yang dinilai tidak adil. Sementara, Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom menuturkan, untuk mengantisipasi tawuran susulan antara dua kubu warga, pihaknya akan menjaga ekstra ketat Jalan I Gusti Ngurah Rai sejak malam ini.

"Kami akan koordinasi dengan Polsek Pulogadung. Tapi, masalahnya wilayah yang kami jaga bukan sini saja. Nanti kalau sudah tidak dijaga tawuran lagi," tutur Imran.

Menurut Imran, aksi lempar batu berlangsung selama kurang lebih setengah jam. Petugas yang datang kemudian menghalau massa untuk mencegah bentrokan meluas.

Berita Rekomendasi

"Masalahnya tidak jelas, hanya salah paham antara warga Cipinang Jagal dan Kebong Singkong. Kurang lebih 30 menit, dan langsung kami halau penduduk untuk kembali tempat masing-masing," papar Imran.

Imran mengakui, tawuran pernah terjadi pada Senin pekan lalu. Dalam kericuhan sebelumnya, polisi telah mengundang semua tokoh masyarakat setempat, untuk menahan diri. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas