Copot Seragam Polri Tidak Selesaikan Masalah
Saran untuk melepas seragam Polri saya rasa tidak akan menyelesaikan persoalan penembakan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Al Habsy angkat bicara mengenai adanya imbauan agar anggota Polri mengurangi penggunaan seragam dinas. Ia mengatakan seragam tidak hanya sekedar identitas buat anggota Polri, namun juga kebanggaan untuk para penggunanya.
"Saran untuk melepas seragam Polri saya rasa tidak akan menyelesaikan persoalan penembakan," kata Aboebakar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Menurut Aboe, penanggalan seragam dinas malah akan berpotensi menimbulkan persoalan baru. Misalkan masyarkat akan sulit mengidentifikasi mana polisi dan mana yang bukan.
Ia mencontohkan peristiwa seperti yang terjadi hari ini di Johar Baru Jakarta Pusat, aparat yang sedang melakukan penggeledahan diteriaki maling dan nyaris diamuk massa lantaran tidak memakai seragam.
Politisi PKS itu mengatakan kebijakan tersebut akan bisa memicu naiknya angka kriminalitas, karena banyak penjahat yang menyamar menjadi polisi.
"Sekarang saja banyak kasus penjahat yang menyamar jadi polisi berseragam, apalagi nanti bila mereka tidak pakai seragam, kejahatan sejenis bisa menjamur," tuturnya.
Aboe mengkhawatirkan turunnya kepercayaan diri aparat di lapangan. Karena selama ini mereka bangga dan confident dengan seragam yang di pakai, nah sekarang diminta lepas seragam. Apalagi, kata Aboe, bila ini dipicu dengan adanya penembakan, seolah mental polisi sudah kendor saat ada beberapa teman yang berseragam tertembak oleh orang tak dikenal.
"Hal ini jangan sampai terjadi, polisi tak boleh kalah mental dengan lima insiden penembakan yang ada. Bila itu terjadi mereka sudah kalah satu kosong dengan penjahat dilapangan," katanya.