Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Mudah Percaya Orang di Dunia Maya

Jangan mudah percaya dengan penawaran-penawaran yang menggiurkan, terutama mengenai penghasilan uang secara mudah.

zoom-in Jangan Mudah Percaya Orang di Dunia Maya
NET
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menghindari penipuan melalui situs chatting atau secara online, jangan terlalu mudah percaya dengan orang yang baru dikenal di dunia maya.

Itu dikatakan Kasat Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Audie Latuheru, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/8/2013).

Selain itu, kata Audie, jangan mudah percaya dengan penawaran-penawaran yang menggiurkan, terutama mengenai penghasilan uang secara mudah.

Hal lainnya adalah memverifikasi penawaran yang diberikan. Bila terkait bisnis, sebaiknya bertemu langsung dengan orang yang dimaksud, serta dipastikan kembali, dan tidak ada kerugian yang dialami. Selanjutnya, jangan terlalu percaya atas penawaran yang didapat melalui email.

"Intinya jangan mudah percaya pada orang yang dikenal di dunia maya, dan verifikasi atau cek ulang lagi atas penawaran yang menggiurkan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri Onuoha Christiani Kelechi (30), warga Nigeria dan Sisilia Wilhelmina (29) warga Indonesia, menipu Maliqul Hadist, pegawai pensiunan Pertamina, hingga mencapai Rp 3,5 miliar melalui situs chatting internasional.

Berita Rekomendasi

Pasutri berkenalan dengan Maliqul lewat chatting melalui situs www.tagged.com. Mereka mengaku sebagai pengacara dari Said Al-Islam Gaddafi, anak mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi.

Setelah berkenalan, mereka berkomunikasi dengan Maliqul melalui email. Dalam perkenalan dan komunikasinya, Sisilia Wilhelmina (29) mengaku sebagai Miss Alif dari Libya, namun berkewarganegaraan Inggris, yang merupakan pengacara dari Said Al-Islam Gaddafi, anak mantan pemimpin Libya, Moammar Gaddafi.

Kepada Maliqul, Sisilia yang berperan sebagai Miss Alif, mengaku mencari orang yang mau bersedia membantu Said, anak Gaddafi, untuk menyelamatkan aset kekayaan mereka di sejumlah negara, termasuk uang tunai 15,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Tersangka mengatakan kepada korban, bahwa sejak Gaddafi dibunuh, banyak aset keluarga Gaddafi yang hilang. Ia meminta korban membantu mengamankan aset milik Said, di antaranya uang 15,5 juta dolar AS, dengan membantu dana hibah.

Karena memiliki jiwa sosial dan berempati pada Gaddafi, korban akhirnya bersedia membantu. Audie menuturkan, pelaku mengaku akan menghibahkan uang 15,5 juta dolar AS ke Indonesia, namun butuh dana untuk biaya hibah.

Sisilia lantas meminta korban membantu dengan mengirimkan uang ke rekening Bank CIMB atas nama seseorang, atas permintaan tersangka.

Nantinya, dana hibah 15,5 juta dolar AS  masuk ke rekening korban secara otomatis. Pelaku juga berjanji memberikan komisi 30 persen dari nilai uang yang akan dihibahkan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas