Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Sekolah Yayasan di Cengkareng Bantah Selewengkan Dana Bos Rp 5 Miliar

selama ini uang yang diterima dari pemerintah maupun donatur digunakan untuk membayar para guru

zoom-in Kepala Sekolah Yayasan di Cengkareng Bantah Selewengkan Dana Bos Rp 5 Miliar
andikafm.com
Ilustrasi Dana Bos 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi tudingan dari pemilik yayasan terkait dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS) senilai Rp 5 miliar, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidayah Uswatun Hasanah, Tatu Habsah, membantah semua tuduhan tersebut.

Menurutnya, selama ini uang yang diterima dari pemerintah maupun donatur digunakan untuk membayar para guru.

"Semua itu tidak benar, saya tidak mengambil uang sepeser pun dari kegiatan belajar itu," ungkapnya, Senin(2/9/2013).

Tatu juga membantah, bahwa para siswa yang menempati sekolah baru dikenakan iuran bulanan.

"Itu nggak benar. Saya nggak pernah minta uang ke para murid, mereka belajar gratis," kata dia.

Ketika ditanya alasan mendirikan gedung sekolah baru, wanita yang dulu bekerja sebagai Kepala Tata Usaha di Yayasan itu mengklaim semata-mata untuk menyelamatkan para murid yang ingin bersekolah.
"Makanya saya pindahin soalnya sekolah yang lama pintunya digembok. Dari pada mereka nggak sekolah makanya saya tampung di tempat yang baru," paparnya.

BERITA TERKAIT

Tatu menegaskan, selama ini pelimpahan atas bangunan itu sudah diterimanya. Dalam sebuah surat perjanjian pelimpahan, dengan disaksikan tiga orang saksi, sekolah sudah diberikan kepadanya.

"Suratnya masih ada, terhitung tanggal 19 Oktober 2012 ini sudah dilimpahkan ke saya," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setara dengan Sekolah Dasar) Uswatun Hasanah di Jalan Budi Bakti RT 020/12, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat diduga menyelewengkan dana hingga Rp 5 miliar.

Peristiwa itu diperkirakan berlangsung sejak tahun 2005 lalu dan baru diketahui pemilik yayasan. Samin (64) pemilik yayasan sekaligus pendiri sekolah agama itu menuturkan, dirinya baru menyadari bahwa kepala sekolah bernama Tatu Habsah itu ternyata telah banyak membohonginya setelah ia didesak anaknya untuk menelusuri penggunaan dana bantuan yang dikelola untuk kepala sekolah tersebut.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas