Hari Ini Warga Kota Bogor Pilih Pemimpin
Warga Kota Hujan, Bogor hari ini, Sabtu (14/9/2013) memilih pemimpin
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,BOGOR--Warga Kota Hujan, Bogor hari ini, Sabtu (14/9/2013) memilih pemimpin. Sebanyak 673.938 warga Kota Bogor sedianya akan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin sebagai calon Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor periode lima tahun mendatang.
1.814 tempat pemungutan suara (TPS) sudah disiapkan di 68 kelurahan dalam enam kecamatan. Ada lima pasangan yang besar dukungannya akan dibuktikan hari ini.
Kelimanya adalah pasangan nomor urut 1 Firman Sidik Halim-Gartono (independen). Nomor urut 2 Bima Arya Sugianto-Usmar Hariman (PAN-Demokrat-PBB-PKB-Gerindra). Nomor urut 3 Achmad Ru’yat-Aim Halim Hermana (PKS-PPP-Hanura).
Kemudian, nomor urut 4 Dody Rosadi-Untung W Maryono (PDIP-Golkar-PKPIPDS-PDK-PPN-PNBKI-PIS-PNIM-PKNU-PPDI-PPRN-PPIBarnas-PBR). Nomor urut 5 Syaiful Anwar-Muztahidin Al Ayubi (independen). Dari kelima pasangan, Achmad Ru’yat merupakan petahana.
Jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) ada 673.938 warga. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan dengan data yang belum dimutakhirkan, yaitu 682.995 warga.
Berkurangnya jumlah pemilih dalam DPT ini, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor Agus Teguh Suryaman, karena ada warga yang meninggal dunia, tercatat ganda, pindah alamat, gangguan jiwa, atau menjadi anggota TNI/Polri.
Terkait pengamanan pelaksanaan Pilkada Kota Bogor, Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama mengatakan telah menyiapkan dan mengoordinasikan 1.500 personel Polri dan TNI.
Jumlah itu terdiri dari 700 anggota Polres Bogor Kota, 300 pasukan TNI, 100 anggota Brimob, 100 anggota Dalmas Polda Jabar, serta 300 anggota Polres Bogor, Polres Cianjur, dan Polres Sukabumi.
Sebanyak 400 dari 1.500 personel itu merupakan pasukan pemukul yang bisa bereaksi cepat mengatasi kericuhan dan kerusuhan. Pasukan ini dilengkapi persenjataan, tetapi tanpa peluru tajam agar saat ditembakkan hanya melumpuhkan. ”Dengan begitu, kami akan semakin profesional sekaligus humanis,” kata Bahtiar.
Saat hari pemungutan suara, satu petugas berkewajiban mengamankan 1-3 TPS.