Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marak Penembakan, Penjualan Rompi Antipeluru Meningkat

Salah satu produk alat pengaman yang belakangan ini naik daun adalah rompi antipeluru

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Marak Penembakan, Penjualan Rompi Antipeluru Meningkat
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Karyawan Grup Optima merapikan rompi anti peluru saat memperagakan fungsi rompi di Kantor Grup Optima, di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2013). Permintaan rompi anti peluru meningkat tajam, baik dari aparat keamanan maupun sipil, seiring dengan sering terjadinya penembakan oleh orang tak dikenal terhadap aparat kepolisian. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Tribunnews.com - Maraknya kasus penembakan terhadap beberapa petugas polisi ditambah meningkatnya tren pelaku kejahatan yang melengkapi diri mereka dengan senjata api belakangan ini, telah menciptakan ketakutan di masyarakat.


Berbagai upaya pencegahan agar tidak menjadi korban pun dilakukan, mulai dari yang sederhana seperti menghindari melewati jalan yang sepi ataupun melengkapi diri dengan alat pengamanan khusus demi keselamatan diri.

Salah satu produk alat pengaman yang belakangan ini naik daun adalah rompi anti peluru, yang peminat dan angka penualannya meningkat setelah terjadi berbagai kasus penembakan belakangan ini.

Seperti dituturkan Iwan Prakoso Adiningrat salah seorang pengusaha yang bergerak dalam penyediaan alat-alat militer. Ia menyebut permintaan akan alat pengaman seperti rompi antipeluru mengalami peningkatan yang cukup signifikan pasca aksi-aksi penembakan tersebut.

"Meningkat tentu, bisa mencapai 30 persen dari sebelum ramai kejadian ini (penembakan)," ujar Iwan kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Iwan mengaku, pembeli alat-alat pengamanan seperti rompi anti peluru yang datang kepadanya bukan hanya berasal dari kalangan petugas keamanan seperti kalangan militer ataupun polisi. Kalangan sipil juga dewasa ini merasa perlu melengkapi diri mereka dengan rompi anti peluru.

"Ada dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) atau ada juga dari perseorangan," tuturnya.

Sementara itu, Iwan menuturkan, untuk rentang harga yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari 3,5 juta rupiah sampai dengan 8,5 juta rupiah. Varian harga ini ditentukan dari level kekuatan rompi yang dijual, semakin tinggi levelnya semakin kuat perlindungan yang diberikan rompi yang terbuat dari bahan kevlar tersebut.

Berita Rekomendasi

Mulai dari level I yang merupakan level terendah sampai dengan level IV yang merupakan level paling tinggi. Tingkat kekuatan rompi akan berpengaruh kepada ketahanan rompi menahan peluru jenis tertentu.

Menurut Iwan sejauh ini peminat rompi anti peluru di Indonesia cukup banyak, kebutuhan akan keamanan tampaknya telah menjadi concern masyarakat belakangan ini. Apalagi kasus kejahatan yang terjadi belakangan ini semakin mengkhawatirkan, hal tersebut membuat masyarakat merasa perlu untuk melakukan upaya melindungi diri mereka.

"Ya, selama ini untuk penjualannya cukup lumayan," tandasnya.

Tags:
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas