Reputasi Industri Otomotif Nasional Belum Bagus
Anggota Dewan Transportasi Jakarta (DTJ) Tulus Abadi pesimistis Indonesia bisa sukses mengekspor mobil dengan diawali adanya kebijakan mobil murah
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Transportasi Jakarta (DTJ) Tulus Abadi pesimistis Indonesia bisa sukses mengekspor mobil dengan diawali adanya kebijakan mobil murah atau low cost green car (LCGC).
"Mobil ini tidak akan dipasarkan ke Internasional, seperti yang dikatakan Hatta Rajasa mobil ini akan diekspor, karena Indonesia tidak punya reputasi sebagai industri otomotif," ujar Tulus di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).
Tulus mengatakan, Indonesia sudah kalah apabila ingin bersaing dalam ekspor otomotif jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia seperti Jepang dan Korea Selatan.
"Selama 40 tahun terakhir Indonesia itu hanya sebagai tukang rakit mobil, dari APTM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Jepang terutama," ucap Tulus.
Seperti diketahui, keluarnya Perpres Nomor 41 tahun 2013 tentang mobil murah atau low cost green car (LCGC) ini diharapkan pemerintah akan menjadi embrio industri otomotif di Indonesia, sehingga Indonesia dapat juga sebagai pengekspor otomotif.