Warga Lenteng Agung Demo Tolak Pembangunan Apartemen LA City
Sejumlah warga yang berdemo menolak pembangunan proyek Apartemen LA City kecewa dengan pernyataan Ketua RT 10/ RW 04 Yayat Rokhiyat
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga yang berdemo menolak pembangunan proyek Apartemen LA City kecewa dengan pernyataan Ketua RT 10/ RW 04 Yayat Rokhiyat yang menyatakan para pendemo bukan warga Lenteng Agung.
Padahal, para pendemo yang bergabung di Forum Peduli Lingkungan Lenteng Agung (FPL-LA) tersebut merupakan warga Lenteng Agung RT10/RW04 yang diketuai oleh Yayat sendiri.
Ketua FPL-LA, Bisri Mustofa justru mengaku heran bagaimana seorang ketua RT tidak mengetahui keluhan warga selama ini. Dia juga mempertanyakan kenapa ketua RT justru menjadi pendukung pengembang, bukan mendukung warganya yang tengah kesusahan.
"Saya justru mempermasalahkan ketua RT yang tidak kenal warganya sendiri, dan mengapa tiba-tiba dia membuat demo tandingan?" ujar Bisri disela-sela aksi demonstrasi di depan lokasi pembangunan proyek Apartemen LA City, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (12/10).
Menurut Bisri, warga penentang proyek Apartemen LA City justru merupakan warga yang berhimpitan langsung dengan proyek pembangunan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari KTP masing-masing warga yang berdemo menentang proyek tersebut hari ini.
"Kami yang melakukan aksi demonstrasi ini benar-benar warga Lenteng Agung yang merasakan dampak langsung dari pembangunan proyek, bisa di cek langsung lewat KTP kami," ujar Bisri sambil menunjukan KTP nya.
Sementara terkait tudingan bahwa yang berdemo adalah masa dari SBSI, Bisri mengatakan, SBSI dalam hal ini hanyalah pendamping sekaligus kuasa hukum warga lewat LBH SBSI.
Selain itu, lanjut dia, FPL-LA memang selama melakukan gerakan penolakannya juga didukung oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti Walhi Jakarta, LBH Jakarta, Serikat Hijau Indonesia, dan SBSI.
Namun dia menegaskan, dalam aksinya hari ini, tidak ada masa dari LSM-LSM tersebut. "Tidak ada masa dari luar Lenteng Agung, ini warga pak RT sendiri, masa ga kenal? Masa ga merasa ada dampak yang real? Ini kan aneh?" pungkas dia.