Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Manajemen RS Sumber Waras Angkat Bicara Terkait Sweeping Karyawan

Pemandangan tidak biasa tampak di Rumah Sakit Sumber Waras, di Jalan Kyai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (20/10/2013).

zoom-in Manajemen RS Sumber Waras Angkat Bicara Terkait Sweeping Karyawan
IST
RS Sumber Waras 

Laporan Wartawan Warta Kota Feriyanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandangan tidak biasa tampak di Rumah Sakit Sumber Waras, di Jalan Kyai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (20/10/2013).

Siang itu, puluhan petugas keamanan berjaga di gerbang masuk rumah sakit. Tidak semua orang bisa masuk. Di gerbang yang ditutup dengan portal itu, para petugas keamanan akan memeriksa dan bertanya kepada siapapun yang datang.

Suasana tidak kalah menegangkan terjadi di dalam area rumah sakit. Puluhan petugas keamanan berbadan gelap berjaga-jaga. Matanya memandang berkeliling.

Sementara, beberapa petugas keamanan lainnya membantu para perawat memindahkan pasien rawat inap ke sebuah ruangan. Keluarga pasien mengikuti di belakangnya, dengan membawa berbagai barang-barang.

Direktur Umum dan SDM Abraham Tedjanegara menjelaskan, kondisi tersebut merupakan imbas dari rasa takut para karyawan akibat adanya aksi demo dan sweeping yang dilakukan oleh delapan pekerjanya.

Para pekerja yang melakukan aksi sepihak itu, turut dibantu oleh serikat pekerja di luar organisasi yang ada di RS Sumber Waras.

BERITA TERKAIT

"Selama ini terjadi salah persepsi di masyarakat. Kami yang dituduh menelantarkan pasien. Padahal tidak. Justru karyawan kami mendapatkan intimidasi, termasuk jajaran direksi yang diusir," katanya.

Perselisihan antara 11 karyawan dengan manajemen rumah sakit, terjadi saat sejumlah karyawan berkeinginan membentuk serikat kerja selain SPTP (Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan) pada Desember 2012. Rencana tersebut menimbulkan perbedaan persepsi antara keduanya.

"Sejak saat ini, 11 karyawan itu mulai melakukan intimidasi terhadap perangkat manajemen rumah sakit. Pada 23 September, kami keluarkan SP3. Ada tiga di antara mereka mau berdamai, sedangkan delapan karyawan lainnya tetap berkukuh tidak mau," tuturnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas