Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Robohkan 180 Bangunan Liar di Atas Kali Citarum

Sebanyak 180 bangunan liar yang berada di atas sepanjang jalur menuju pompa air Kali Cideng atau kerap disebut Kali Citarum

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Warga Robohkan 180 Bangunan Liar di Atas Kali Citarum
Warta Kota/Bintang Pradewo
Pembongkaran rumah di bantaran sungai Citarum 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Sebanyak 180 bangunan liar  yang berada di atas sepanjang jalur menuju pompa air Kali Cideng atau kerap disebut Kali Citarum, Gambir, Jakarta Pusat, sudah mulai dibongkar oleh warga. Sosialisasi untuk pembongkaran bangunan liar yang berada di atas Kali Citarum sendiri sudah dilaksanakan sejak 3 bulan lalu.

Warga menyadari bahwa bangunan liar itu melanggar aturan sehingga  mereka sukarela membongkar. Namun, mereka meminta persyaratan jembatan sebagai akses penghubung bagi warga untuk menuju jalan raya. Pantauan Warta Kota, masyarakat mulai membongkar sendiri bangunan mereka yang berada diatas Kali Citarum.

Kebanyakan bangunan liar yang berada di RT 017, 018 RW 01 dan RT 011 RW 03 Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat adalah pusat pertokoan dan alat usaha lainnya sepeerti warung makanan (warteg dan warung masakan padang-red) serta  warung kelontongan.

Menurut, Siti (45) Ketua RT 018, Jalan Citarum, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, menyadari bahwa bangunan liar yang warga dirikan memang melanggar peraturan. Oleh sebab itu, pada acara kerja bakti yang dilaksanakan Minggu (20/10), semua warga sudah membongkar dan membersihkan sampah-sampah yang berada di Kali Citarum.

Sementara itu, Subiyanto (50), Ketua RT 11 RW 03, Jalan Belawan, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat mengatakan, pemerintah harus memberikan jalan keluar yang baik bagi warga yang rumahnya sudah dibongkar. Pasalnya, untuk akses keluar masuk warga sangat susah kalau tidak dibuatkan jembatan. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, untuk mendirikan jembatan penghubung tersebut.

"Kami sudah membongkar sendiri bangun, tapi kami juga minta agar pemerintah segera mendirikan jembatan sekitar 300 meter untuk akses warga,"  kata Subiyanto. (Bintang Pradewo)

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas