Jauhari Kaget Brigadir Syarif Tiba-tiba Muncul
Latifah menuturkan laki-laki itu lewat di depannya sembari terus berlari kecil ke arah perlintasan kereta jalur Jakarta - Bogor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir M.Syarif Mappa berlari-lari kecil dari arah koramil Pasar Minggu. Latifah salah seorang pedagang buah di Jalan Raya Tanjung Barat yang tengah membereskan dagangannya kaget menyaksikan ada laki-laki bersimbah darah muncul tiba-tiba. Ia hanya bisa terbengong.
Ditemui Tribunnews.com di kios tempat ia berdagang, Latifah menuturkan laki-laki itu lewat di depannya sembari terus berlari kecil ke arah perlintasan kereta jalur Jakarta - Bogor, di mana terdapat keramaian.
Brigadir M.Syarif akhirnya menyambangi Jauhari (73), pedagang martabak yang memarkirkan gerobaknya sekitar dua puluh meter dari kios Latifah. Saat Brigadir itu datang Jauhari tengah terbengong sembari bersandar di gerobaknya membelakangi jalan. Tiba-tiba di sebelahnya muncul Brigadir M.Syarif.
"Semalam itu sepi, yang dagang sedikit. Saya lagi bengong, tiba-tiba di samping saya ada orang, badannya darah semua, dia minta tolong," ujarnya.
Kata Jauhari laki-laki tersebut terus memegangi dada sebelah kanan bagian atasnya. Brigadir tersebut mengenakan kaus berwarna hijau, celana jeans dan sepati kets. Kaus dan celana sang Brigadir menurut Jauhari sudah penuh dengan darah.
Anggota Polri yang tengah terluka itu lalu duduk di trotoar, tepat di depan Jauhari yang tengah bersandar di gerobaknya. Brigadir itu lalu memperkenalkan identitasnya sebagai anggota Polri kepada Jauhari.
"Tolong, kita anggota Brimob, di mana kantor Polisi," tutur Jauhari mengulangi perkataan Brigadir M.Syarif.
Jauhari yang masih terkejut atas kemunculan Brigadir M.Syarif lalu menunjuk arah barat laut, dimana terletak kantor Polsek Metro Pasar Minggu. Brigadir yang terluka itu lalu berjalan ke arah yang ditunjukan Jauhari.
Penjaja martabak itu hanya bisa menyaksikan sang anggota Polri berjalan menjauh sendirian. Ia terus memperhatikan Brigadir M.Syarif hingga Brigadir itu ambruk dan menghembuskan nafas terakhirnya di depan kios buah milik Sutrisna, yang terletak belasan meter dari gerobaknya.
"Saya kan kaget, jadi saya bingung mau berbuat apa. Orang-orang di sini juga jarang yang memperhatikan dia (M.Syarif). Baru pas ambruk orang-orang semua kumpul," terangnya.
Di tubuh Syarif terdapat luka bacokan senjata tajam yang menganga di punggung dan dadanya.
Sejumlah saksi mata menuturkan sebelumnya Syarif sempat berkelahi dengan seseorang di Jalan Raya Tanjung Barat di seberang kantor Koramil Pasar Minggu, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu atau sekitar 500 meter dari lokasi korban ditemukan tewas.