IP: Andro dan Nurdin tak Terlibat, Pembunuh Dicky adalah Brengos dan Jubei
IP (23) pengamen yang mengaku terlibat pembunuhan Dicky Maulana mengatakan eksekutor pembunuhan itu adalah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- IP (23) pengamen yang mengaku terlibat pembunuhan Dicky Maulana mengatakan eksekutor pembunuhan itu adalah dua orang temannya bernama Brengos dan Jubei, yang hingga kini keberadaannya belum jelas.
Saat bersaksi di sidang kasus pembunuhan Dicky dengan tersangka Andro dan Nurdin, di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013), IP mengaku orang-orang yang disidangkan selama ini sama sekali tidak terlibat, termasuk Andro dan Nurdin.
Ia menjelaskan dirinya bersama korban, Brengos serta Jubei tiba di Jembatan Cipulir, Jakarta Selatan sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Saat itu di sekitar jembatan tidak ada siapapun kecuali mereka, lalu lintas pun sepi.
Dicky saat itu mau mendatangi Jembatan Cipulir setelah ditipu Jubei, Dicky diberitahu bahwa di kolong jembatan itu ada perempuan yang memiliki handphone Blackberry, yang bisa mereka rampas.
IP menceritakan saat itu Dicky sempat mengaku takut masuk ke kolong jembatan itu, lalu Jubei meyakinkan Dicky dengan ia masuk terlebih dahulu, lalu diikuti oleh Dicky dan Brengos. IP saat itu tidak ikut masuk karena harus berjaga-jaga jikalau ada petugas kemanan datang.
"Saya sempat dengar suara teriakan minta tolong, terus astagfirullah, itu suara korban," katanya.
Setelah suara itu tidak lagi terdengar, dari kolong jembatan muncul Jubei dan Brengos yang salah satu jarinya berlumuran darah. IP saat itu langsung diberitahu bahwa Dicky sudah sukses dibunuh.
"Saya tanya tangannya kenapa, dia (Brengos) bilang dibacok sendiri," ujarnya.
IP di pengadilan menuturkan, bahwa Brengos menceritakan bahwa luka itu didapat saat dia hendak membacok kepala korban, dengan salah satu tangannya yang memegangi kepala Dicky. Karena di kolong jembatan itu lumayan gelap dan Brengos juga dalam keadaan mabuk maka bacokan itu justru mengenai tangannya sendiri.
IP lalu mengantar Brengos ke rumah sakit untuk mengobati luka dijarinya itu. Menurutnya pengobatan itu tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam. Saat dirumah sakit ada salah seorang rekan mereka bernama Charlie datang dan menanyakan luka itu. "Brengos bilang kalau luka itu karena tawuran," tandasnya.