Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

250 KK Warga Bantaran Waduk Ria Rio Pasrah Rumahnya Diratakan

Sebanyak 1.800 petugas gabungan Satpol PP, Polri dan TNI melakukan penertiban di lahan seluas 2,1 hektar di Pedongkelan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 250 KK Warga Bantaran Waduk Ria Rio Pasrah Rumahnya Diratakan
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Penertiban pemukiman di Waduk Ria Rio 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.800 petugas gabungan Satpol PP, Polri dan TNI melakukan penertiban di lahan seluas 2,1 hektar di Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur yang diklaim milik keluarga mantan Wakil Presiden RI, Adam Malik, Sabtu (30/11/2013) pagi.

Penertiban ini, merupakan bagian program normalisasi Waduk Ria-Rio ini. Alat berat mulai meratakan hunian sekitar 250 kepala keluarga (KK), sekitar pukul 05.30 WIB. Sebagian besar bangunan dalam keadaan kosong karena penghuninya telah direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Cakung.

Sementara sebagian warga yang masih bertahan terlihat membereskan barang-barang dan perabotan rumah tangga. Umumnya warga sudah mengetahui rencana pengosongan lahan ini, namun mereka baru mengetahui kepastian eksekusi lahan tersebut pada Jumat (29/11/2013) malam.

Walikota Administrasi Jakarta Timur, HR Krisdiyanto mengatakan, warga penghuni bangunan liar di Ria Rio ini sudah diberikan tempat hunian layak. Yakni di Rusun Pinus Elok. Sehingga tidak perlu berlama-lama menempati lahan yang akan direfungsi dan dikembalikan ke asalnya sebagai waduk. Apalagi sebagian warga yang tertinggal merupakan pengontrak dari pemilik bangunan.

"Dari total sekitar 250 KK, saat ini sudah 143 KK yang masuk ke Rusun Pinus Elok. Jadi sebenarnya kita hany membantu menertibkan barang-barang milik warga untuk dikeluarkan agar proses normalisasi waduk berjalan cepat. Apalagi ada batas waktu bahwa Desember harus kelar semuanya," ujar Krisdiyanto, Sabtu (30/11/2013).

Menurutnya, 107 KK yang rumahnya ditertibkan hari ini pun langsung dimasukkan ke Rusun Pinus Elok. Krisdiyanto juga menghimbau agar warga yang masih bertahan di Ria Rio agar mengikuti prosedur. Bergabung bersama warga lainnya untuk dipindah Pinus Elok.

Penertiban ini menggunakan 3 unit alat berat, berupa beckho dan buldozer. Selain untuk meratakan tanah, alat berat ini digunakan untuk mengangkut 100 an drum raksasa milik warga. Seluruh drum kosong ini akan dimasukkan ke Gudang PT Pulomas, menggunakan mobil kontainer.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas