Cucu Pengemis 'Tajir' Gagal Jemput Kakeknya
Dirinya mengaku cucu dari Sa'aran, salah satu pengemis tajir.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walang bin Kilon (54) dan Sa'aran dua pengemis tajir dikawal pihak Dinas Sosial DKI Jakarta ke kampung halaman menggunakan dua mobil, di Subang, Jawa Barat, Selasa (3/12/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.
Tak lama berselang, seorang pria tiba-tiba datang ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Dirinya mengaku cucu dari Sa'aran, salah satu pengemis tajir.
Pria yang belakangan dikeketahui bernama Hendrik itu awalnya berniat untuk menjemput kakeknya, yang sudah berangkat meninggalkan panti.
Turun dari mobil sedan Mazda berwarna biru biru, pria berkaos bola ungu dengan celana pendek itu kemudian menghampiri Kepala Panti Purwono yang masih berada di halaman parkir panti.
"Barusan saja berangkat," kata Purwono.
Hendrik meminta Purwono menghubungi petugas yang membawa kakeknya dan Walang untuk berhenti sementara. Kemudian, dia bersama 3 anggota keluarga lainnya akan menyusul.
"Saya cuma ingin bawa kakek saya. Bapak tolong teleponin. Nanti saya susul," kata Hendrik kepada Purwono.
Purwono lalu menghubungi petugas yang membawa Walang dan Sa'aran. Mereka diminta menunggu keluarga di posisi mereka sekarang.
"Ini belum jauh, ketemu di pintu tol dekat Polsek Cipayung, silakan," kata Purwono.
Hendrik dan keluarga menuju mobil untuk menyusul. Hendrik mengatakan, kedatangannya hanya untuk menjemput kakeknya dan membawanya pulang. Namun, karena tidak diizinkan pihak panti, dia memilih untuk mengawal saja.
"Kemarin saya ke sini mau bawa kakek saya, tapi nggak boleh harus ada serah terima dulu. Sekarang, saya sudah disini mereka main bawa aja," katanya saat menuju ke mobil.
Dirinya tidak masalah jika kakeknya diantar pulang langsung ke Subang. Namun, dia tidak rela jika Sa'aran harus satu mobil dengan Walang.
"Saya nggak mau kakek saya disatuin sama Walang. Saya takut dia diteken lagi sama Walang, biar Kakek saya sama saya di sini kita jalan bareng ke Subang," ujarnya.
Saat ditanya mengapa baru saat ini dirinya berniat menjemput Sa'ran, Hendrik mengaku baru mengetahui keberadaan kakeknya melalui berita di berbagai media.
"Saya dari (Tanjung) Priok nyewa mobil buat anter. Kasian pak kakek saya, 2 anaknya di kampung nggak ada yang peduli sama dia. Makannya saya mau dampingi," katanya.
Seperti diberitakan, dua orang pengemis ini terjaring petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Selasa (26/11/2013). Dari razia tersebut ditemukan uang Rp 25 juta hasil mengemis.
Dari hasil penelusuran pihak panti, Walang dan Sa'aran memberikan informasi berbeda terkait uang jutaan yang ditemui petugas. Keduanya pun menceritakan dengan berbagai versi.
"Pak Walang bilang uang tersebut dari hasil penjualan sapi dan kambing di kampungnya dan juga sebagian lagi dari hasil mengemis, sementara Pak Sa'aran mengaku uangnya hasil mengemis selama 15 hari," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Ucu Rahayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.