200 Bangunan di Atas Saluran Air Dibongkar
Keberadaan bangunan tersebut selama 15 tahun terakhir ini menjadikan saluran air tak berfungsi normal
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 200 bangunan permanen yang berdiri di atas saluran penghubung, di Jl Kenanga I, RT 02/ RW 02 Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ditertibkan, Rabu (4/12/2013) siang.
Keberadaan bangunan tersebut selama 15 tahun terakhir ini menjadikan saluran air tak berfungsi normal sehingga ketika hujan deras, lingkungan menjadi langganan banjir setinggi 40-60 sentimeter.
Penertiban menggunakan dua breaker atau alat pengebor beton, satu eksavator dan tiga truk untuk mengangkut puing. Seluruh bangunan liar ini berdiri memanjang di atas saluran penghubung sepanjang 1,5 kilometer.
Bangunan ini berupa rumah tinggal, masjid, toko, warung kelontong, warung makan, tempat cucian mobil, bengkel dan sebagainya.
Kasie Sarana dan Prasarana serta Pengendalian Banjir Sudin PU Tata Air Jakarta Timur, Supriyatno, mengatakan, sebelum ditertibkan, para pemilik bangunan sebenarnya sudah disurati dan disosialisasikan sejak tiga tahun lalu. Lantaran pemilik bangunan terus membandel, penertiban pun dilakukan.
Selain menutupi saluran air, ratusan bangunan ini juga menjadikan lebar saluran air menyempit dan tak berfungsi.
Awalnya lebar bangunan mencapai 3-3,5 meter namun saat ini hanya 1-1,5 meter. Bahkan saluran menjadi dangkal lantaran dipenuhi sampah dan sedimentasi. Banyaknya bangunan permanen memungkinan penertiban memakan waktu selama sekitar 20 sampai 25 hari.
Penertiban dilakukan lantaran banjir kerap melanda RW 01 dan 02 Kalisari. Pemicunya hanya karena saluran penghubung itu dipenuhi sampah dan banyak berdiri bangunan permanen.