Bangun Tidur Telat Jadwal Ahok Jadi Berantakan
Dering alarm jam di pagi seakan menjadi rutinitas untuk didengarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Yunike Lusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dering alarm jam di pagi seakan menjadi rutinitas untuk didengarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok, saat berbincang santai mengaku, paling telat mengawali kesehariannya, bangun pada pukul 4.30 WIB. Terlambat bangun, menjadi resiko bagi politisi yang dikenal bicara ceplas-ceplos ini.
"Meski saya tidur jam 10 jam 11 atau jam 12 malam sekalipun, alarmnya tetap setengah lima pagi, mentok-mentok empat empat puluh (4.40 WIB). Dan meditasi juga enggak boleh lama-lama ha-ha-ha," kata Ahok saat berbicara santai di sela-sela waktu istirahatnya di Balaikota, Jakarta.
Disiplin waktu, menjadi keharusan baginya. Pria yang kini berumur 47 tahun ini yakin jadwalnya hari itu akan berantakan jika bangun telat.
“Telat dikit saja, wah sudah berantakanlah jadwal saya itu. Mengawali hari saya pasti menyempatkan diri untuk berolah raga juga," aku Ahok yang mengaku, ternyata tak bisa berbahasa mandarin.
Konsekuensi bangun tepat waktu, ia akui kadang berimbas pada kesehariannya yang suka mengantuk. Mensiasati itu, ia kerap mencari teman untuk ngobrol untuk menghilangkan rasa kantuknya.
"Kalau tidurnya malam banget, paginya saya suka ngantuk. Untungnya, kalo ada temen ngobrol saya enggak ngantuk lagi,” ucapnya sambil melahap makan siangnya.
Dalam obrolan santai itu, Ahok juga mengungkap, dalam kurung waktu setahun mengemban kewajiban sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahok tak pernah pilih-pilih menu makan siang yang dilahap tiap harinya di Balaikota.
“Meski kadang mungkin bosan dengan makanannya, tapi Bapak (Ahok) masih tetep makan aja tuh,” ujar Sakti, tangan kanan Ahok menimpali sambil tertawa.
Dan Ahok pun ikut tertawa sambil meminum habis jus mangga yang ada di hadapannya, kemudian menyudahi makan siangnya.