Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Kalau Tolak SPBBG, Kamu Pulang Tinggal Nama'

Sejumlah warga mengaku mendapat teror dari orang tidak bertanggungjawab

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Kalau Tolak SPBBG, Kamu Pulang Tinggal Nama'
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penolakan warga atas rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) di Jalan Bukit Raya Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, berbuntut panjang. Sejumlah warga mengaku mendapat teror dari orang tidak bertanggungjawab.

Salah satu ancaman pembunuhan diterima warga bernama Mulyani (43). Warga Kelurahan Serua mengaku baru-baru ini mendapat telepon gelap dari seseorang. Kata Mulyani, orang tidak dikenal itu menebar ancaman. Sayangnya, ia tak dapat mengetahui nomor telepon orang itu karena disembunyikan.

"Si penelepon itu bilang, 'Kamu harus hentikan penolakan ini (pembangunan SPBBG). Memangnya kamu mau pulang tinggal nama?' Saya kaget sekali," kata Mulyani, Senin (16/12/2013), menirukan ucapan si penebar teror.

Mulyani mengatakan ancaman semacam itu baru diterimanya sekali.

Tokoh masyarakat Serua, Murdi Masir (67), mengaku mendapat laporan bahwa ada warga lain yang juga mendapat ancaman pembunuhan. Namun begitu, demi keamanan, Murdi enggan menyebutkan warga yang diteror.

"Teror ancaman pembunuhan itu bermunculan setelah adanya penolakan dari warga terhadap rencana pembangunan SPBBG di lokasi dekat rumah warga," kata Murdi.

"Ada beberapa ancaman, tapi warga bersatu dan tidak takut. Kami tetap menolak rencana pembangunan SPBBG ini karena kami khawatir akan dampaknya," kata Murdi.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, warga Kelurahan Serua menolak pembangunan SPBBG karena tidak mengantongi izin. Pembangunan tersebut dikhawatirkan memicu kebocoran gas sehingga mengancam keselamatan warga. Pasalnya, bangunan berdiri tepat di atas jalur pipa gas.

Sebagai bentuk protes, warga memasang sejumlah spanduk di lokasi pembangunan SPBBG. Bunyi spanduk, di antaranya "Stop Pembangunan SPBBG dan Penyuntikan Gas Langsung di Wilayah Kami. Serua Wilayah Pemukiman, Bukan Wilayah Industri".

Ratusan tanda tangan warga juga terpampang di spanduk.

Menurut informasi, luas areal bakal SPBBG mencapai 5.000 meter persegi. Biaya proyek diperkirakan mencapai Rp 70 miliar yang bersumber dari dana APBN 2013. PT Barata Indonesia merupakan pemenang tender proyek. Saat ini sudah berlangsung perataan tanah. SPBBG ditargetkan berdiri pada 2014.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas