Penusukan Briptu Deni di Kalijodo Jadi Bahan Evaluasi
Briptu Deni menghembuskan nafas terakhir setelah ditusuk seseorang
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu Deni menghembuskan nafas terakhir setelah ditusuk seseorang saat melerai perkelahian di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1/2013) dinihari. Kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi buat Polri ke depan.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengatakan bahwa sikap Briptu Deni melerai perkelahian merupakan bagian dari naluri seorang anggota Polri.
"Naluri seorang polisi dia turun untuk melerai. Inilah yang menjadi evaluasi kita, sesungguhnya kalau polisi dikeroyok lima atau enam orang dia mampu bertahan dan mampu melindungi masyarakat dan ini bagian dar evaluasi, dan prosesnya sedang dalam penyelidikan," ungkap Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2014).
Dikatakannya, Briptu Deni yang saat melintas melihat ada keributan di Kalijodo. Ia pun berniat melerainya, tetapi ia malah menjadi korban penusukan.
"Dia sedang lewat, melihat keributan disitu, naluri polisinya sebagai polri, dia akan melerai keributan itu, tetapi dia tidak melihat dari mana, akhirnya ditusuk dan kena badannya," kata Kapolri.
Diberitakan sebelumnya, keributan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (5/1/2014) yang diawali cekcok antara saksi Saimah beserta suami dengan sejumlah laki-laki yang diduga anggota TNI AL. Selanjutnya keributan tersebut dilerai Briptu Deni yang ada disekitar kejadian. Setelah berhasil dilerai tiba-tiba korban ditusuk oleh seorang laki-laki kearah bahu sebelah kanan.
Kemudian Briptu Deni yang terluka langsung dibawa ke RS Sumber Waras. Namun sekitar pukul 05.00 WIB, korban meninggal dunia dan dipindahkan ke RS Kramat Jati. Saat ini, kepolisian masih memburu pelaku penusukan tersebut.