Sibuk Urus Banjir, Lurah Cantik Ini 8 Hari Tidak Pulang ke Rumah
Anik Sulastri ingin menepis anggapan bahwa perempuan lemah sebagai pemimpin.
Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM – Anik Sulastri ingin menepis anggapan bahwa perempuan lemah sebagai pemimpin. Semenjak memegang amanah sebagai Lurah Tegalalur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, ia ingin membuktikan bahwa lurah perempuan juga bisa bekerja secara total.
"Justru menjadi lurah perempuan itu banyak tantangannya," kata Anik, lurah berparas cantik. Menurut Anik, awalnya mungkin masyarakat melihat sosok lurah perempuan itu identik dengan kodratinya sebagai wanita yang lemah, kurang gesit, dan tidak bisa tegar dalam menghadapi maslah kemasyarakatan.
"Namun dalam perjalanan waktu mereka bisa menerima saya sebagai orang yang ingin memajukan wilayah," katanya. Meski demikian, suka dan duka tetap mewarnai perjalanan kariernya sebagai lurah.
Dia mengatakan, "Sebagai seorang ibu tentunya ada rasa kehilangan waktu dengan anak-anak dan keluarga. Contohnya dalam masa menghadapi musibah banjir 8 hari ini, belum bisa pulang karena beban tanggung jawab pada wilayah."
Di sisi lain, penderitaan para korban banjir, khususnya ibu dan anak-anak, membuatnya bekerja ikhlas memantau kawasan warga yang terendam banjir, termasuk memastikan ketersediaan bantuan bagi mereka.
"Egoisme diri bisa dikesampingkan setelah saya melihat warga saya yang kebanjiran. Saya tetap bersemangat mengabdi untuk mereka," kata Anik.
Biodata:
Nama: Anik Sulastri
Tempat Lahir : Solo, 25 September 1969
Pendidikan: Magister Manajemen
Karier: Wakil Lurah Kalideres (Mei 2012-Juni 2013)
Sekretaris Kelurahan Tegalalur (Mei 2010-Maret 2012)