Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adnan Buyung: Boediono-Sri Mulyani Tak Berani Kucurkan Rp 6,7 T Tanpa Izin Presiden

Adnan Buyung menilai Boediono dan Sri Mulyani memberi FPJP ke Bank Century senilai Rp 6,7 T tanpa izin presiden

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Adnan Buyung: Boediono-Sri Mulyani Tak Berani Kucurkan Rp 6,7 T Tanpa Izin Presiden
Muhammad Zulfikar/Tribunnews.com
Muhammad Misbakhun bersama sejumlah tokoh seperti Bambang Sosatyo, dan Adnan Buyung Nasution di Lotus Room Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2014). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara senior, Adnan Buyung Nasution meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka secara terang siapa oknum yang paling bertanggung jawab atau bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

"Saya melihat, persoalan ini harus dibuka tuntas," kata Adnan di Lotus Room Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2014).

Adnan menduga ada aktor lain yang paling bertanggung jawab selain Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Boediono pada saat diberikannya Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Tidak mungkin, dua orang ini (Boediono dan Sri Mulyani) berani mengeluarkan uang itu kalau tidak ada persetujuan dari presiden," tuturnya.

Adnan mengatakan, dirinya ingat apa yang dikatakan oleh Sri Mulyani saat menangis di makam ayahnya (Sri Mulyani) di Semarang. Menurut Adnan, pada saat Sri Mulyani di makam ayahnya mengatakan 'semoga negara ini tidak lagi dipimpin oleh orang yang tidak bertanggung jawab'.

"Intinya sekarang Presiden harus bertanggung jawab. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi. Jangan sampai ada konspirasi ataupun patgulipat," ucapnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas