Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Said Iqbal: Jokowi Tidak Paham Soal Kerakyatan

Penilaian itu merujuk pada keputusan Jokowi soal upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta sebesar Rp 2,4 juta.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Said Iqbal: Jokowi Tidak Paham Soal Kerakyatan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ribuan buruh dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa didepan Balaikota, Jakarta Pusat, menuntut UMP DKI Jakarta naik sebesar Rp 3,7 juta, Jumat (1/11/2013). Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama dewan pengupahan menetapkan Upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 2.441.301,74/bulan atau 10% lebih tinggi dari UMP tahun lalu yang hanya Rp 2.200.000/bulan. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mengerti ekonomi yang baik untuk rakyat.

Penilaian Said merujuk pada keputusan Jokowi soal upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta sebesar Rp 2,4 juta. Said menyebut, meski upah mengalami kenaikan, namun belum memberikan dampak baik pada buruh.

"Pak Jokowi tidak paham tentang kerakyatan. Upah yang layak untuk naik itu berapa?" ujar Said di hotel Ritz Carlton, Selasa (28/1/2014).

Said menjelaskan Jokowi harus melihat kebutuhan hidup masyarakat di Jakarta, ditambah kenaikan harga yang ada saat ini, sebelum memutuskan kenaikan UMP yang tepat. Said menilai jika UMP disesuaikan dengan kebutuhan dan harga, akan terjadi daya beli yang kuat untuk menaikkan perekonomian negara.

"Ada purchasing power, ketika naik konsumsi domestik naik, ekonomi tumbuh," ungkap Said.

Dalam perhitungannya, Said menegaskan UMP yang diputuskan Jokowi untuk Jakarta sebesar Rp 2,4 juta tidak cukup untuk kehidupan buruh yang sudah mempunyai tanggungan istri dan anak. Said membeberkan UMP Rp 2,4 juta untuk sewa rumah, transportasi, makan dan jajan seorang buruh tidak cukup sampai akhir tahun.

"Upah Rp 2,4 juta sangat tidak layak. Belum buat pendidikan anak, jajan anak, pakaian, sepatu," jelas Said.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas